Marathon Terancam Dibatalkan, Polusi di India Capai Tingkat Berbahaya

Pencemaran di ibu kota India mencapai tingkat berbahaya. Tim dokter meminta penyelenggaraan lari maraton di kota itu pada bulan ini dibatalkan.
Marathon Terancam Dibatalkan, Polusi di India Capai Tingkat Berbahaya. (Foto:Wallstreetjournal)

New Delhi, (Tagar 8/11/2017) - Pencemaran di ibu kota India pada Selasa mencapai tingkat berbahaya, mengakibatkan semua warga terancam terdampak dan dokter meminta penyelenggaraan lari maraton di kota itu pada bulan ini dibatalkan.

Perhimpunan Pekerja Kesehatan India mendesak lomba lari terbesar di kota itu, yang dijadwalkan berlangsung pada 19 November, dibatalkan untuk melindungi pelari dan relawan dari paparan zarah partikulat mematikan, yang terhirup ke paru-paru. Mereka mengatakan bahwa mutu udara akan sangat buruk pada hari perlombaan itu.

Pada Selasa, baku mutu udara, yang mengukur konsentrasi zarah beracun di udara, mencapai tingkat parah, yakni 451 pada tingkat angka maksimumnya 500 dan jika berada di atas 100, maka udara sudah dianggap tidak sehat oleh Pusat Pengendalian Pencemaran. Pada tingkat parah, bahkan orang sehat pun akan dapat terpengaruh, sementara mereka yang memiliki penyakit akan terkena dampak lebih parah, katanya.

Kabut tebal yang menyelimuti kota semakin memperburuk udara. Warga mengeluhkan terpaan pada mata dan iritasi di tenggorokan. Di beberapa bagian di Delhi, kualitas udara sangat buruk hingga melampaui tingkat maksimum, menurut indeks kualitas udara Amerika Serikat. Indeks berada pada angka 999 untuk wilayah RK Puram.

Tingkat pencemaran itu sama dengan merokok 50 batang sehari, kata Dr. Arvind Kumar, pemimpin operasi bedah dalam di rumah sakit Sir Ganga Ram. "Kita dalam keadaan darurat kesehatan, sekolah harus ditutup, kita harus menurunkan tingkat pencemaran ini. Kita semua memperpendek hidup," tambahnya.

Baku mutu udara mengukur konsentrasi PM 2.5, PM 10, ozon, nitrogen dioksida dan sulfur dioksida di antara indikator lainnya. Pada November lalu, sekitar satu juta anak terpaksa tetap tinggal di rumah dan tidak dapat bersekolah, ribuan pekerja mengeluhkan sakit dan terjadi antrian di luar sebuah toko yang menjual masker wajah karena New Delhi berjuang melawan pencemaran terburuk selama hampir 20 tahun belakangan.

Gas buang kendaraan dan debu dari tempat pengerjaan pembangunan adalah faktor yang dituding menjadi penyebab utama melonjaknya angka pencemaran itu, selain pembakaran lahan pertanian. Bharti Airtel, sebuah operator telekomunikasi utama negara, yang menyokong penyelenggaraan marathon di Delhi, mengatakan bahwa pihaknya telah diyakinkan oleh panitia bahwa telah diambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak pencemaran udara terhadap pelari.

Garam dicampur dengan air akan ditaburkan di seluruh jalur untuk memastikan bahwa pencemaran debu diminimalisir, katanya. Tidak ada kendaraan yang diizinkan lewar dalam rute kegiatan itu. Namun, ke depannya, pemerintah harus mengambil langkah untuk memperbaiki kualitas udara, kata perusahaan itu dalam pernyataan.

"Pencemaran udara menimbulkan bahaya besar terhadap kesehatan serta sangat penting dilakukan penanganan segera dan tepat oleh pihak berwenang agar Airtel dapat terus menyokong acara tersebut pada tahun depan dan seterusnya," katanya dalam pernyataan.(ant/wwn)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu