Maradona Bisa Diselamatkan Jika Dirawat Secara Tepat

Sebuah laporan medis tentang kematian Maradona sebut lebih 12 jam Maradona tidak menerima perawatan yang memadai
Seorang pria letakan setangkai bunga di kaus jersey dengan gambar mendiang bintang sepak bola, Diego Maradona, dalam demo menuntut jawaban atas kematiannya di Buenos Aires, Argentina,10 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP).

Jakarta – Sebuah laporan medis tentang kematian bintang sepak bola legendaris Argentina, Diego Maradona, yang diberikan kepada tim jaksa menyatakan bahwa selama lebih dari 12 jam Maradona tidak menerima perawatan yang memadai dan sebenarnya ia masih bisa hidup jika dirawat di rumah sakit secara benar.

Diego Armando Maradona yang lebih dikenal dengan sebutan Maradona adalah mantan pemain sepak bola legendaris Argentina. Maradona menjadi pelatih timnas Argentina mulai November 2008 sampai Juli 2010. Untuk Argentina Maradona tampil sebanyak 91 kali dan mencetak 34 gol (Wikipedia). Maradona meninggal tanggal 25 November 2020.

Suatu panel medis telah bekerja selama dua bulan untuk menyusun laporan yang ditulis oleh lebih dari 20 dokter itu.

maradona dan temanMaradona dengan pasangan lamanya, Veronica Odeja (Foto: ibtimes.sg/YouTube Grab)

“Laporan medis ini menunjukkan bahwa tim dokter Maradona membiarkannya tergantung pada nasibnya. Laporan ini membuktikan bahwa tempat di mana Maradona tinggal ketika ia menghembuskan nafas terakhir tidak layak untuk pemulihannya," ujar kuasa hukum bagi perawat Dahiana Madrid, Rodolfo Baque.

Baque menambahkan laporan itu membuktikan bahwa Maradona bukan meninggal karena ambulans terlambat 25 menit, tetapi karena tidak ada ambulans atau peralatan medis di tempat itu.

maradona dan dokterDiego Maradona, kanan, dan dokternya Leopoldo Luque di Olivos, Buenos Aires, Argentina. (Foto: scmp.com - Kantor Pers Diego Maradona/AFP)

"Laporan ini membuktikan bahwa saat kematiannya adalah saat ia dinyatakan meninggal, tetapi penderitaan Maradona dimulai setidaknya 12 jam sebelum ia meninggal. Itu berarti setidaknya saat tengah malam,” ujarnya.

Maradona, yang membantu tim sepak bola Argentina memenangkan Piala Dunia pada 1986, dianggap sebagai salah satu pemain sepak bola terhebat yang pernah ada.

Dokumen laporan medis itu semakin memperumit pembelaan tujuh orang yang sedang diselidiki dalam kasus itu, termasuk pakar bedah otak Leopoldo Luque dan psikiater Agustina Cosachov. Keduanya bekerja untuk Maradona (em/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Maradona Tidak Konsumsi Obat Terlarang Sebelum Kematiannya
Autopsi Maradona tidak temukan legenda sepak bola dunia itu meminum atau obat-obatan terlarang jelang hari kematiannya
Jenazah Legenda Sepak Bola Maradona Diawetkan Untuk Tes DNA
Jenazah Maradona harus diawetkan untuk tes DNA dalam kasus gugatan perempuan yang mengklaim dirinya sebagai putri Maradona
Berebut Harta Peninggalan Legenda Sepak Bola Maradona
Legenda sepak bola Diego Armando Maradona tidak tinggalkan surat wasiat, pembagian warisan diperkirakan akan kacau
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan