Jakarta - Manchester United merekrut pemain depan veteran Edinson Cavani untuk menambah daya gedor tim. Man Utd mendapatkannya secara gratis karena Cavani sudah dilepas Paris Saint-Germain. Dengan memberikan gaji tinggi, mampukah Cavani memenuhi ekspetasi Man Utd?
Perekrutan Cavani yang dilakukan Man Utd memang mengejutkan. Penyerang tim nasional Uruguay ini sesungguhnya tidak masuk radar Man Utd. Apalagi, Cavani sudah dibidik Inter Milan, Barcelona, AS Roma, dan Juventus. Bahkan Benfica dan Leeds United dikabarkan tertarik merekrut pemain yang berstatus bebas setelah dilepas PSG.
Dari banyak tawaran itu, Cavani disebut-sebut bakal bergabung dengan Atletico Madrid. Bahkan penyerang berusia 33 ini menolak tawaran Inter karena lebih menginginkan Atletico.
Manchester United merupakan salah satu klub terbesar di dunia. Sebuah kehormatan bagi saya bisa berada di sini
Hanya perekrutan tersebut gagal. Atletico justru mendapatkan tandem Cavani di timnas, Luis Suarez. Atletico merekrutnya setelah Suarez dilepas Barcelona.
Setelah batal bergabung dengan Atletico, Cavani justru direkrut Man Utd. Prosesnya pun tak lama. Sempat menjadi rumor, Man Utd pun resmi mengikat kontrak Cavani selama satu musim menjelang deadline bursa transfer Eropa. Mantan striker Napoli ini juga mendapat opsi perpanjangan selama satu musim dari Man Utd.
Cavani tampak antusias setelah bergabung dengan klub yang disebutnya salah satu terbesar di dunia. Dirinya pun sudah siap bekerja keras mengangkat tim
"Manchester United merupakan salah satu klub terbesar di dunia. Sebuah kehormatan bagi saya bisa berada di sini," kata Cavani sepeti dikutip The Sun.
"Saya sudah bekerja keras selama tak bermain. Saya juga sudah siap bermain dan mewakil klub hebat ini," jawab striker yang bakal kembali berlaga di Liga Champions musim ini.
Pengalaman Cavani Sangat Penting
Manajer Ole Gunnar Solskjaer menyambut gembira Man Utd akhirnya menggaet Cavani. Menurut dia pengalaman penyerang berjuluk El Matador ini sangat dibutuhkan tim.
Dia akan men-support striker muda The Red Devils seperti Marcus Rashford dan Masan Greenwood. Sedangkan Anthony Martial juga belum terlalu senior karena masih berusia 24.
"Dia membawa energi, kekuatan, kepemimpinan dan mentalitas besar untuk skuat, tetapi yang paling penting adalah gol," kata Solskjaer.
"Dia memiliki karier yang cemerlang dan memenangkan trofi di setiap klub," ujarnya.
Man Utd tampaknya menaruh harapan tinggi kepada Cavani. Bahkan Cavani langsung masuk jajaran pemain dengan gaji besar.
Dirinya menerima gaji 200 ribu poundsterling atau Rp 3,8 miliar setiap pekan. Cavani pun menduduki peringkat 4 sebagai pemain dengan gaji tertinggi di Man Utd setelah kiper David de Gea, Paul Pogba dan Martial. Gaji striker yang sudah 116 kali membela timnas dan mencetak 50 gol ini juga lebih tinggi dari kapten Harry Maguire.
Bahkan gajinya melebihi yang diterima gelandang anyar Donny van de Beek yang mendapat 100 ribu poundsterling setiap pekan. Sama dengan yang diterima Bruno Fernandes.
Ini menunjukkan bila Man Utd berharap Cavani bisa memberi kontribusi gol. Setidaknya Cavani bisa menutup kegagalan saat Man Utd mendatangkan striker Amerika Selatan seperti Alexis Sanchez (Chile) dan Radamel Falcao (Kolombia).
Baca juga:
Inter Milan Hanya Omong Doang, Cavani Pilih Atletico
Alasan Inter Beri Kontrak Panjang Edinson Cavani
Cavani sendiri pernah menjadi top skor di Ligue 1 Prancis maupun Serie A Italia. Dirinya sudah mencetak 341 gol di berbagai klub Eropa, termasuk 35 gol di Liga Champions.
Pencapaian terbaik Cavani saat dirinya membela PSG. Dia sudah 6 kali menjuarai Ligue 1 dengan mengemas 200 gol yang menjadikannya sebagai top skor sepanjang sejarah klub. []
