Jakarta - Manchester United menelan kekalahan 6-1 saat menjamu Tottenham Hotspur di pertandingan Liga Premier Inggris, Minggu, 4 Oktober 2020 dini hari WIB. Manajer Ole Gunnar Solskjaer mengakui sebagai momen paling buruk selama menangani tim. Namun Man Utd juga pernah kalah 5-0 saat masih diperkuatnya. Kapan itu?
Solskjaer sepenuhnya bertanggung jawab atas kekalahan memalukan Man Utd. Kekalahan itu memperburuk rekor cemerlang The Red Devils pada paruh ke-2 musim lalu.
Saat kompetisi digulirkan kembali di tengah pandemi Covid-19, Man Utd mencatat rekor tak terkalahkan sehingga mampu menembus zona Liga Champions setelah mengakhiri kompetisi 2018-19 dengan menduduki peringkat 3.
Harus diakui ini momen terburuk dalam karier saya sebagai manajer
Namun Man Utd mengawali musim ini dengan sangat buruk. Bahkan Solskjaer sampai angkat tangan karena tim kebobolan sampai 6 kali.
"Saya angkat tangan. Saya yang bertanggung jawab atas kekalahan ini. Saya pernah kalah 5-0 saat masih menjadi pemain Man Utd. Kini, kami kalah 6-1. Ini kekalahan besar. Tetapi kami bakal bangkit. Saya janji itu," kata Solskjaer seperti dikutip Evening Standard.
Man Utd memang pernah kalah 5 gol tanpa balas saat masih diperkuat Solskjaer. Kekalahan itu terjadi 24 tahun lalu atau tepatnya 20 Oktober 1996 saat Man Utd dibantai Newcastle United di St James' Park.
Tim yang masih ditangani Sir Alex Ferguson ini pun sesungguhnya menurunkan skuat terbaik. Selain legenda Eric Cantona, ada David Beckham dan kiper legendaris Peter Schemichel.
Namun selama 90 menit, Solskjaer yang menjadi ujung tombak tunggal sama sekali tak bisa membobol gawang The Magpies Pavel Srnicek. Sedangkan 5 gol Newcastle dihasilkan 5 pemain berbeda, termasuk striker Inggris Alan Shearer.
Hanya kekalahan telak itu tak menahan laju Man Utd yang memang perkasa. Ferguson kembali membawa tim memenangi Liga Premier.
Mampukah Solskjaer mengikuti jejak sang mentor, Ferguson? Jelas sulit. Apalagi, tim mengawali musim ini dengan sangat buruk. Pada 2 laga pertama di kandang sendiri, Man Utd selalu menderita kalah sehingga berada di zona bawah.
Sebelumnya, mereka dipaksa menyerah 3-1 oleh Crystal Palace. Ini berarti selama 2 laga kandang saja, gawang David de Gea sudah kebobolan 9 kali.
Total gawang Man Utd sudah kemasukan 11 gol dari 3 laga pertama. Dalam duel melawan Brighton & Hove Albion, mereka juga kemasukan 2 gol meski menang 3-2.
Namun Man Utd tak perlu malu dengan rekor buruk itu. Pasalnya, gawang juara bertahan Liverpool juga sudah 11 kali kebobolan. Sama dengan Fulham yang berada di dasar klasemen. Sedangkan West Bromwich menjadi tim yang paling banyak kemasukan, 13 gol.
Solskjaer sendiri tak mengerti mengapa tim bisa kebobolan sampai 6 kali. Bahkan dia menyebutnya sebagai momen terburuk dalam kariernya.
"Ini hasil yang sungguh memalukan. Kekalahan ini melukai pemain dan saya. Harus diakui ini momen terburuk dalam karier saya sebagai manajer," kata Solskjaer.
"Yang jelas, kami melakukan banyak kesalahan saat menghadapi tim yang bagus sehingga kami pun mengalami kekalahan," ucap dia lagi.
Manajemen Man Utd Dikritik, Solskjaer Pasang Badan
Solskjaer juga pasang badan atas kritikan yang ditujukan kepada manajemen klub bila performa buruk Man Utd disebabkan kegagalan mendatangkan pemain papan atas. Terakhir, Man Utd tak kunjung mendapatkan Jadon Sancho dari Borussia Dortmund
Sebelumnya, mereka gagal membeli Matthijs de Ligt yang memilih Juventus dan Erling Haaland yang bergabung dengan Dortmund. Bahkan Paulo Dybala memilih duduk di bench Juve ketimbang gabung dengan Man Utd.
Di laga itu, Man Utd hanya bermain bagus selama 2 menit pertama saat mendapat hadiah penalti dan dituntaskan oleh Bruno Fernandes. Namun Tottenham dengan cepat menyamakan kedudukan. Tim asuhan Jose Mourinho, yang dipecat Man Utd untuk digantikan Solskjaer pada 2018, hanya butuh 4 menit untuk membalikkan keadaan.
Situasi kian buruk setelah Man Utd kehilangan striker Anthony Martial di menit 28. Praktis selama satu jam, The Red Devils bermain dengan 10 orang dan menjadi bulan-bulanan Harry Kane dan Son Heung-min secara bergantian.
Baca juga:
Resmi, Man Utd Pinjamkan Pemain Brasil ke Lazio
Man Utd Lolos di Piala Liga, Henderson Geser De Gea
Bek Luke Shaw menuturkan bagaimana 60 menit tersisa menjadi mimpi buruk bagi dia dan rekan-rekannya. Termasuk kapten Harry Maguire yang menjadi bek termahal di dunia tetapi tak memberi kontribusi maksimal bagi juara Liga Premier 20 kali ini.
"Kami sungguh kehilangan konsentrasi sehingga melakukan kesalahan dan membuat kesalahan lagi, dan lagi. Kami tak berdaya sama sekali," kata Shaw.
"Manchester United seharusnya tak kalah seperti ini. Sungguh ini memalukan dan membuat fans kecewa. Kami perlu bercermin atas kekalahan ini," ucap dia memungkasi. []