Maksimalkan Masa Keemasan Anak dengan Ikut PAUD

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dinilai mampu memaksimalkan masa keemasan atau golden age untuk anak-anak
bu Negara Iriana Joko Widodo (keempat kanan) bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kedua kanan) menaman bibit sayur bersama anak-anak pada kegiatan kunjungan di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Putra Pertiwi, Gilingan, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 5 September 2019. (Foto: Antara/Mohammad Ayudha)

Jakarta – Masa keemasan pertumbuhan terbaik anak atau yang kerap disebut dengan masa golden age berpotensi tidak dimanfaatkan secara maksimal, khususnya untuk anak dari keluarga berstatus ekonomi sosial rendah.

Tidak dimanfaatkannya masa golden age anak secara maksimal tersebut tak lepas dari banyaknya masyarakat yang tidak mendaftarkan atau memasukkan anak mereka di layanan pendidikan anak usia dini (PAUD), sebab ada asumsi bahwa layanan PAUD baru akan beroperasi pada November 2020.

“Berpotensi meningkatkan kesenjangan capaian perkembangan antara keluarga mampu dan kurang mampu, serta hilangnya kesempatan bagi anak untuk mendapatkan stimulasi yang diperlukan untuk bertumbuh kembang secara optimal,” demikian disebutkan dalam rilis tertulis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Padahal, masa keemasan anak-anak itu tidak akan bisa kembali. Dilansir dari Developing Child, Harvard, disebutkan bahwa pada masa usia dini, perkembangan otak berada di rentang yang paling pesat, dimana jutaan koneksi saraf terbentuk. Selepas periode emas tersebut, pembentukan koneksi saraf menurun untuk membentuk sirkuit otak yang efisien.

Dalam beberapa tahun pertama kehidupan, lebih dari 1 juta koneksi saraf baru terbentuk setiap detik. Setelah periode perkembangbiakan cepat ini, koneksi dikurangi melalui proses yang disebut pemangkasan, sehingga sirkuit otak menjadi lebih efisien.

Hal lain yang terjadi adalah adanya asumsi dari orang tua atau keluarga, bahwa PAUD tidak diperlukan untuk perkembangan anak-anak mereka.

Asumsi-asumsi semacam itu bukan hanya memengaruhi perkembangan masa golden age anak, tetapi juga dapat berdampak terhadap kelanjutan satuan PAUD milik masyarakat serta hilangnya penghasilan ribuan guru PAUD.

“Ratusan satuan PAUD milik masyarakat dan ribuan guru PAUD terancam tutup dan kehilangan penghasilan.”

Dalam rilis itu juga dijelaskan bahwa PAUD membantu anak dapat bertumbuh kembang secara holistik dan siap untuk bersekolah. Bahkan dampak jangka panjangnya sangat bermanfaat pada pendidikan anak tersebut.

“Anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD) nilainya lebih tinggi 57 poin—di atas rata-rata internasional yang 42 poin,” lanjut pernyataan dalam rilis tersebut. []

Berita terkait
Daftar dan Lokasi SPK Jenjang PAUD hingga SMA di Indonesia
Keberadaan Satuan Pendidikan Kerja sama (SPK) atau dulu disebut sekolah internasional menjadi pilihan favorit orang tua murid.
PAUD Ciamis Laksanakan Pembelajaran dari Rumah
Masuk Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kabupaten Ciamis kegiatan PAUD dilaksanakan dengan pembelajaran di rumah
PAUD di Kulon Progo untuk Karantina Pemudik
Gedung PAUD di Kulon Progo dijadikan lokasi karantina pemudik. Langkah ini merupakan inisiatif warga setempat untuk mencegah penyebaran Corona.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.