Makassar, (Tagar 20/4/2017) - Asisten I Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Pemkot Makassar, Kusaiyyeng, mengatakan pihaknya saat ini mengimplementasikan program smart city (kota cerdas) dalam berbagai bidang dengan sistem online, di antaranya penataan lingkungan dengan memantau kegiatan masyarakat lewat kamera (CCTV).
"Pemkot dalam pengimplementasikan program kota cerdas tersebut, secara bertahap dilakukan berbagai kegiatan, antara lain penataan lingkungan, pemasangan kamera pemantau (CCTV), hingga penataan jalan gang," kata Kusaiyyeng saat menerima kunjungan rombongan Pemkot Denpasar, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/4).
Sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa pada malam hari, dan siang hari mencapai jumlah penduduk 1,8 juta lebih. Tingkat kepadatan penduduk menjadi perhatian pemerintah Makassar karena warga yang berada di daerah tetangga mencari pekerjaan di Kota Makassar sebagai buruh harian.
Dibidang pelayanan kesehatan masyarakat, APBD Kota Makassar Rp3,82 triliun mempunyai program unggulan “Sumbere Smart City” yang melibatkan seorang dokter dan dua perawat melalui 48 mobil kecil.
"Mendapatkan layanan kesehatan cukup dengan menghubungi nomor kegawatdaruratan (emergency call) 112. Maka dalam waktu singkat petugas kesehatan tersebut datang ke rumah warga. Jika tidak bisa ditangani ditempat, maka akan dirujuk ke puskesmas terdekat atau ke rumah sakit," ucapnya. (Rif/Ant)
