Mahasiswa Unhas Temukan Pemecah Ombak Penghasil Energi Listrik

Tiga mahasiswa FT Unhas berhasil menciptakan alat penghasil energi listrik terbarukan dengan memanfaatkan alat pemecah ombak.
Ilustrasi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas). (Gambar: Ist)

Makassar, (Tagar 29/9/2017) – Selagi Indonesia saat ini masih harus puas dengan hanya menjadi distributor produk energi terbarukan asal Eropa, tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas) berhasil menciptakan alat penghasil energi listrik terbarukan dengan memanfaatkan alat pemecah ombak atau breakwater.

Ketiga orang mahasiswa FT Unhas tersebut berhasil mengharumkan nama almamaternya lewat prestasi mereka dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional PLN di Puslitbang Jakarta, 26 September 2017.

“Ketiganya masing-masing Imam Mashur dan Sry Handayani dari Jurusan Teknik Elektro, serta Muh Sarafauddin TP dari Jurusan Teknik Sipil,” kata Kepala Unit Humas dan Protokoler Unhas Ishaq Rahman di Makassar, Jumat (29/9).

"Mahasiswa angkatan 2014 itu berhasil masuk dalam enam besar setelah menyisihkan 512 tim lewat seleksi abstrak. Mereka berhasil menciptakan alat penghasil energi listrik terbarukan dengan memanfaatkan alat pemecah ombak (breakwater)," imbuh Ishaq Rahman.

Disebutkan, lewat karya ilmiah berjudul "Breakwater Penghasil Listrik (Solusi Peredam Ombak dan Penghasil Energi Listrik Terbarukan), tim dari Unhas itu meraih juara II setelah mempresentasikan karya ilmiahnya di Kantor PLN Puslitbang Jakarta, 26 September 2017.

Sri Handayani, salah seorang anggota tim menceritakan awal mula karya tulis mereka, yang terinspirasi dari masalah kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang masih rusak garis pantainya karena abrasi yang terjadi. Selain itu, elektrifikasi di Indonesia yang masih minim.

Berangkat dari pemikiran tersebut, ketiga mahasiswa yang dibimbing oleh Ardiaty Arief ST MTM PhD itu pun mengabungkan permasalahan kerusakan pantai dan penghasil energi listrik.

Alhasil, terciptalah alat penghasil energi listrik yang didesain dari breakwater. Adapun turbin dari alat ini dibuat sendiri sehingga efisiensi pembangkit listrik dapat meningkat tanpa menganggu fungsi breakwater sebagai pemecah ombak.

Alat yang dirancang selesai dalam waktu dua minggu dan telah diuji di Laboratorium Hidrolika Teknik Sipil Unhas.

"Kami harap para peneliti, investor dan pihak pemerintah dapat membantu kami untuk mengembangkan alat ini, sehingga masalah abrasi dan permintaan pasokan energi listrik juga dapat teratasi," tutur Sri. (yps/ant)

Berita terkait
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.