Jakarta - Sekitar 80 mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 24 September 2019 dilarikan ke UGD Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Hal itu lantaran massa aksi bentrok dengan aparat kepolisian.
Dari sejumlah mahasiswa yang dibawa ke rumah sakit bahkan ada yang tak sadarkan diri.
Sejumlah mahasiswa yang tidak terluka tampak menunggui temannya yang sedang dirawat. Mereka menunggu di depan ruang UGD sambil mencari informasi ke pihak rumah sakit.
Bahkan, ada mahasiswi yang datang dengan keadaan tangan gemetar dan menangis kesakitan.
"Mbak dipegang tangannya, gemetar itu, dipegang tangannya," teriak seorang mahasiswa.
Sementara itu, seorang mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, Nur Fatmawati mengatakan menunggu temannya yang mengalami patah tulang. Ia mengatakan memang banyak mahasiswa UIN yang dibawa ke RSPP.
"Memang paling banyak dari UIN sih, banyak di dalam. Kalau saya nunggu temen saya, patah tulang, dia keinjek-injek pas tadi mahasiswa dipukul mundur polisi pakai gas air mata," kata Nur.
Nur sudah tiba di RSPP sejak pukul 20.30 WIB. Menurut Nur, teman-temannya saat ini masih terpencar.
"Masih rusuh di sana, kepencar sama temen-temen," sebutnya.
Diketahui, ribuan mahasiswa yang tergabung dari berbagai kampus di Jabodetabek menggelar demonstrasi menolak Revisi UU KPK dan meminta pembatalan pengesahan RKUHP yang dinilai ngawur.
Unjuk rasa ini sudah di mulai sejak Senin, 23 September 2019, kemarin. Sejumlah mahasiswa di beberapa kota di Indonesia juga dilakukan aksi serupa. []