Medan - Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Anti Korupsi Sumatera Utara (Permak Sumut) melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sumatera Utara, Rabu 30 Juli 2019.
Mahasiswa menduga terjadi mark up anggaran di UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang.
Koordinator aksi, Rilfy Anwar Siregar dalam orasinya menduga di RSUD Deli Serdang terjadi mark up anggaran yang sangat sistematis dan terstruktur untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun kelompok.
"Ada dugaan mark up anggaran dilakukan di tubuh UPT RSUD Deli Serdang. Biaya kegiatan operasional dan pemeliharaan di tahun anggaran 2017 senilai Rp 11 miliar sungguh sangat fantastis angkanya," ucap Rilfy.
Baca juga:
- Ditemukan Kerugian Negara Dugaan Korupsi Dinkes Parepare
- Kejati Periksa Bupati Bulukumba Terkait Kasus Korupsi
Mahasiswa menilai itu telah mencoreng slogan Gubernur Sumatera Utara yaitu menjadikan provinsi yag Bermartabat. Selain itu, perkara ini mengangkangi Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
"Atas hal itu, kami datang ke sini (Mapolda Sumatera Utara), tangkap dan segera periksa Direktur Utama UPT RSUD Deli Serdang dr HF yang kami duga kuat telah melakukan korupsi kegiatan penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan senilai Rp 11 miliar tahun anggaran 2017 dan merugikan negara," kata Rilfy.
Kemudian, mahasiswa juga meminta Polda Sumatera Utara mengusut tuntas atas dugaan korupsi di tubuh UPT RSUD Deli Serdang.
"Diduga kuat korupsi itu untuk memperkaya dirut maupun kelompoknya, selain itu kita meminta agar dirut dr HF untuk segera mundur dan melepas jabatannya, karena dinilai sudah tidak pantas dan mengangkangi undang undang," kata Rilfy.
Kasubbid Penmas AKBP MP Nainggolan mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi dari mahasiswa kepada pimpinan.
"Segala aspirasi dari masyarakat pasti diterima, aspirasi mahasiswa ini akan disampaikan kepada pimpinan," ucap Nainggolan.[]