Mafia Sepak Bola Indonesia Diungkap, Ganjar: Tangkapin Saja Semuanya

"Enggak enak rasanya nonton bal-balan skornya diatur dan dispekulasikan untuk kepentingan-kepentingan ekonomi," kata Ganjar.
Cuti Sang Petahana. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan nonaktif sebagai gubenur per 15 Februari 2018 mendatang. Ganjar sudah mengajukan cuti ke Kemendagri dan saat ini tengah menunggu balasan dari Jakarta, 24/1/2018. (ags/TagarNews)

Semarang, (Tagar 27/12/2018) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mendukung upaya pemberantasan mafia sepak bola di Indonesia. Bahkan Ganjar meminta seluruh orang yang terlibat dalam mafia pengaturan skor diciduk.

"Tangkap, bongkar, biar bal-balan (sepak bola) selebihnya kita baik. Enggak enak rasanya nonton bal-balan skornya diatur dan dispekulasikan untuk kepentingan-kepentingan ekonomi. Unsur sport-nya menjadi hilang," tegas Ganjar usai mengikuti rapat paripurna DPRD Jawa Tengah, di Semarang, Kamis (27/12).

Menurut Ganjar, sejak dulu Pemprov Jateng melalui Dinas Pemuda dan Olahraga serta KONI selalu berupaya mendorong terbangunnya manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab bagi perkembangan olahraga di Jateng. Tidak hanya sepak bola tapi juga cabang olahraga lain.

Karenanya, dia mengucapkan terima kasih ke polisi yang telah masuk ke wilayah olahraga agar sepak bola Tanah Air bisa makin maju.

"Mudah-mudahan ini bisa dibongkar di situ. Sehingga asumsi-asumsi, anasir yang selama ini muncul, biar dibuktikan di pengadilan. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di lapangan, di pertandingan-pertandingan itu," bebernya.

Baca juga: Satgas Antimafia Sepak Bola Tangkap Johar Lin Eng di Bandara Halim

Pemprov Jateng sebenarnya pernah berbicara dengan otoritas sepak bola Jateng untuk membangun platform sepak bola yang lebih baik. Pemerintah sendiri, lanjut dia, sangat bisa melakukan intervensi pengelolaan sepak bola oleh PSSI Jateng. Tujuannya agar sepak bola di Jateng berkembang lebih baik, tidak ada unsur penyalahgunaan anggaran maupun kecurangan pertandingan yang bisa mempengaruhi semangat sportivitas.

"Yakni lewat policy, regulasi, Dispora maupun KONI Jateng bisa (intervensi). Kita pernah mengajak bicara untuk mereform hal-hal seperti itu," sambungnya.

Ganjar menyatakan praktik mafia bola di Tanah Air ibarat orang buang angin. Dugaan pengaturan skor bola disinyalir sudah lama terjadi namun sulit untuk dibuktikan.
"Kalau saya enggak tahu tapi kalau di Jakarta kita ngomong cerita ini sudah lama. Seperti orang buang angin saja, baunya ada terus dicari enggak ada," tuturnya.

Dia berharap jika mafia sepakbola mampu dibongkar melalui pintu penangkapan Johar Lin Eng maka menjadi momentum bagi PSSI dan insan sepakbola Tanah Air untuk bersih-bersih. 

"Maka kalau ini bisa kebongkar, harapan kita, ini momentum. Mereka yang komit dengan sepakbola Tanah Air, ngakulah sekarang, tunjukkan sekarang, saatnya kita melakukan revolusi besar-besaran di dunia sepakbola Indonesia," tegasnya.

Diketahui, Polda Metro Jaya pagi tadi meringkus Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jateng Johar Lin Eng lantaran diduga terlibat dalam mafia pengaturan skor pertandingan. Penangkapan dilakukan Satgas Antimafia Bola dipimpin Ipda Elia Umboh di area kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma, sekitar pukul 10.12 WIB. Hingga kini, Johar yang juga anggota Exco PSSI ini masih dalam pemeriksaan penyidik.  

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu