Lulus di Al-Azhar, Pelajar Asal Solok Terganjal Biaya

Seorang pelajar asal Kabupaten Solok diterima kuliah di Al-Azhar. Namun, dia belum memiliki biaya keberangkatan.
Nabila, pelajar asal Kabupaten Solok yang terganjal biaya keberangkatan menuju Al-Azhar, Mesir. (Foto: Tagar/Istimewa)

Solok - Seorang putri asal Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok, bernama Nabila Permata Sari, lulus kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir. Namun, keberangkatannya terkatung-katung karena sampai hari ini belum memiliki biaya yang cukup.

Dia kini terus menghafal. Baik di sekolah, sebelum tamat maupun di rumah. Mudah-mudahan kelak bisa 30 juz.

Kelulusan itu menjadi kabar bahagia sekaligus kesedihan bagi ibunya, Hendra Nova. Sebab, untuk berangkat ke Mesir, anaknya membutuhkan biaya hingga puluhan juta. Dengan pendapatan bekerja sebagai guru hononer di Sekolah Dasar, dia tidak memiliki uang sebanyak itu.

Apalagi, sejak berpisah dengan sang suami, perempuan yang karib disapa Era itu menjadi tulang punggung bagi keempat orang anaknya. "Saya sendiri mengurus anak-anak, empat orang dan baru satu orang yang sulung berkeluarga, tiga lagi masih dalam masa pendidikan," katanya beberapa hari lalu kepada wartawan.

Menurut Era, putri keduanya Nabila lulus ujian masuk Universitas Al-Azhar Mesir melalui seleksi yang dilakukan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia dan Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pusiba) tahun 2020.

Ujian itu digelar secara online Juni 2020. Dia berhasil lolos dari 1.200 orang yang mengikuti tes menuju Mesir. Selain berprestasi di sekolah, Nabila juga seorang hafizah atau penghafal alquran. Paling tidak, hafalannya sudah 10 juz.

"Dia kini terus menghafal. Baik di sekolah, sebelum tamat maupun di rumah. Mudah-mudahan kelak bisa 30 juz," katanya.

Di sisi lain, kata Era, keberangkatan anaknya untuk kuliah di Al-Azhar juga dipercepat. Semula, direncakan Desember 2020, namun datang kabar kalau keberangkatan dipercepat pada pertengahan November 2020.

"Kata guru pembimbingnya, Nabila berangkat ke Mesir pada November 2020 ini, tinggal menunggu visa," katanya.

Saat ini, Nabila masih menyelesaikan proses pembelajaran bahasa secara daring melalui Pusiba. Ujian tingkat awal hingga tingkat 7 sudah dilalui Nabila dengan baik. Sebelum kuliah, dia harus menyelesaikan bahasa arab dan tahfiz. Setiap ujian tingkatan atau level bahasa, calon mahasiswa juga harus membayar Rp 1.650.000.

"Alhamdulillah, kemarin itu terkumpul donasi yang masuk ke rekening sekitar 4 jutaan, dan itu mau ibu bayarkan untuk ujian bahasa level 6 dan 7, terimakasih atas kepedulian semuanya pada Nabila," katanya.

Awalnya, Nabila belajar dan ujian hanya menggunakan handphone, atas kepedulian beberapa pihak, ada yang membantu membelikan laptop untuk belajar dan juga dimanfaatkan untuk kuliah nantinya.

Dipercepatnya keberangkatan ini tentu membuat Era semakin risau karena belum ada bayangan untuk berangkat. Dia mengaku sudah mengajukan proposal permohonan bantuan pendidikan ke Baznas Provinsi Sumatra Barat, namun belum mendapatkan respon. Termasuk ke berbagai lembaga bantuan dana pendidikan lainnya.

Saat ini, Era hanya berharap uluran tangan dermawan untuk membantu keberangkatan anaknya menuju Mesir. Bagi anda yang tergerak membantu Nabila, bisa langsung menyalurkan donasi ke rekening BRI, dengan nomor 7422 01 006287 53 8, atas nama Hendra Nova (orang tua Nabila).[]



Berita terkait
Bertambah 10, Positif Corona di Solok Capai 221 Orang
10 warga Kabupaten Solok positif Covid-19 dan 9 pasien corona juga dinyatakan sembuh.
Bupati Solok Larang Calon Kepala Daerah Kampanye Negatif
Bupati Solok meminta para pasangan calon kepala daerah untuk berkampanye sehat dan tidak saling mencela.
Solok Selatan Gagas Program Semesta Melawan Corona
Kabupaten Solok Selatan menggagas gerakan semesta melawan corona.