Lukaku Tetap Berterima Kasih Kepada Man United

Striker anyar Inter Milan Romelu Lukaku berterima kasih kepada eks klub, Manchester United, yang diperkuatnya selama dua musim.
Striker anyar Inter Milan Romelu Lukaku menyampaikan terima kasih kepada eks klub, Manchester United. Hubungan Lukaku dengan Man United sempat memanas menjelang kepindahannya ke Inter. (Foto: metro.co.uk)

Jakarta - Striker Romelu Lukaku resmi menandatangani kontrak berdurasi lima tahun di Inter Milan. Lukaku pun mengucapkan terima kasih kepada Manchester United meski dirinya hanya dua musim bermain di klub lama. 

Penyerang asal Belgia ini tetap berterima kasih kepada Man United meski belum memberi trofi sejak direkrut dari Everton dengan harga 75 juta poundsterling. Lukaku tampil cemerlang saat mengawali karier di Old Trafford. Dirinya mencetak 11 gol selama 10 laga pertama bersama Man United di Liga Premier Inggris. Hanya, ketajamannya kemudian menurun karena striker berusia 26 ini hanya mencetak 17 gol di 56 pertandingan berikutnya. 

Bahkan sejak kehadiran manajer Ole Gunnar Solskjaer di Man United, Lukaku malah tersingkir. Solskjaer lebih mengandalkan striker muda Marcus Rashford dan Lukaku tak lagi menjadi pilihan pertama. 

Inter adalah satu-satunya klub yang saya inginkan karena Inter adalah 'Not For Everyone'. Saya datang ke sini untuk membawa Nerazzurri kembali ke puncak

Meski Man United gagal bangkit dan hanya menduduki peringkat enam sehingga hanya berkompetisi di Liga Europa, Rashford tetap menjadi andalan The Red Devils di musim ini. Dia akan ditopang Alexis Sanchez, Anthony Martial dan striker muda jebolan akademi, Mason Greenwood, yang akan diorbitkan Solskjaer. 

Sedikit Memanas

Hubungan Lukaku dengan Man United sedikit memanas menjelang kepergiannya ke Inter. Setelah tak diikutkan tur pramusim, eks penyerang Chelsea ini juga sempat didenda sebesar gaji dua pekan atau 400 ribu poundsterling. Gara-garanya, dia mangkir latihan dan membangkang Solskjaer dengan mengikuti latihan di Anderlecht. 

Meski demikian pemain yang memiliki 81 caps dan mencetak 48 gol bagi timnas ini tetap menyapa dan mengucapkan terima kasih kepada eks klub setelah resmi bergabung dengan Inter. Apa pun, Man United dianggap telah mengangkat Lukaku setelah gagal di Chelsea dan kemudian bermain di klub-klub medioker Liga Premier Inggris. 

Man United pula yang menjadikan Lukaku sebagai pemain termahal dalam sejarah Inter. Raksasa Serie A Italia ini harus memboyongnya dengan harga 73,9 juta poundsterling atau Rp 1,27 triliun. Setelah dua tahun kebersamaan, Lukaku pun menyampaikan ucapan terima kasih melalui akun Twitter

"Kepada siapa pun di Man United, mulai dari jajaran manajer dan staf, pemain dan fans, saya mengucapkan terima kasih. Semoga sukses di masa mendatang." Demikian ciutan Lukaku seperti dikutip Metro

Kedatangan Lukaku ke Inter menjadikan pelatih Antonio Conte melakukan cuci gudang pemain. Conte bakal melepas Mauro Icardi yang sudah tak lagi menjadi kapten Nerazzurri sejak pertengahan musim lalu. Sedangkan gelandang Radja Nainggolan dipinjamkan ke Cagliari. 

Lukaku sendiri mendapat sambutan hangat dari fans Inter. Dirinya siap membawa kembali Inter ke posisi puncak. 

"Inter adalah satu-satunya klub yang saya inginkan karena Inter adalah 'Not For Everyone'. Saya datang ke sini untuk membawa Nerazzurri kembali ke puncak," kata Lukaku. 

Pemain yang membawa Belgia menduduki peringkat tiga di Piala Dunia 2018 ini dengan cerdas mengutip kalimat, 'Not For Everyone' alias tidak untuk setiap orang. Dan, kalimat itu merupakan slogan anyar marketing Inter. []

Berita terkait
Ke Inter, Lukaku Dituding Kelebihan Berat Badan
Striker Romelu Lukaku dituding kelebihan berat badan saat meninggalkan Manchester United bergabung dengan Inter Milan.
Akhirnya, Man United Lepas Romelu Lukaku ke Italia
Manchester United akhirnya bersedia melepas striker Romelu Lukaku ke Inter Milan meski haranya tak sesuai harapan Man United.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi