Luhut Pandjaitan: Panen Food Estate Humbang Hasundutan Sangat Baik

Menko Luhut mengatakan, hasil panen Food Estate Humbang Hasundutan sangat baik dan akan lebih baik pada proses tanam selanjutnya.
Menko Luhut dkk menyaksikan panen perdana kentang di kawasan lumbung pangan atau food estate Desa Ria-Ria, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. (Foto:Tagar/Kemenko Marves)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hasil panen di Food Estate Humbang Hasundutan sangat baik. Hal ini diucapkannya saat melakukan kunjungan kerja sekaligus menyaksikan panen perdana kentang di kawasan lumbung pangan atau food estate Desa Ria-Ria, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara.

“Kita sudah melakukan kegiatan panen dan hari ini saya ingin memastikan langkah yang harus kita ambil kedepan. Hasil dari panen tadi menurut Pak Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian) itu di atas rata-rata nasional, jadi hasilnya sangat baik padahal itu baru panen musim tanam pertama," tutur Menko Luhut dari Food estate yang akan menjadi percontohan korporasi pertanian khusus hortikultura ini berdasarkan keterangan yang diterima Tagar, Rabu, 24 Maret 2021.

Pak Syahrul mengatakan ada 12 persen yang belum terlalu bagus dan 70 itu sudah rata-rata nasional sehingga jika di ambil rata-rata tetap lebih bagus hasil panen perdana ini.

Menko Luhut mengungkapkan, secara teori dalam proses tanam berikutnya di lokasi yang sama akan memberikan hasil yang lebih baik. Untuk itu, selain bawang merah, bawang putih dan kentang, kemungkinan akan ditanam juga jagung. 

"Kami dengan Menteri PUPR Basuki dan Menteri Pertanian Syahrul sudah melihat lokasi pembangunan pusat riset. Kita harapkan dalam dua tahun dari sekarang pusat riset tersebut sudah bisa menghasilkan benih varietas yang cocok untuk di sini," ungkapnya. 

"Kami bekerja keras untuk itu, kalau ini jadi semua kita berharap tahun ini  1.000 hektare yang akan digarap. Kemudian land clearing di lahan 1.500 hektar dan kita berharap tahun depan bisa lebih dari 3.500-4.000 hektar yang telah terolah," sambungnya. 

Jika semua upaya dan rencana yang dicanangkan berjalan lancar, Menko Luhut memperkirakan pada 2024 akan ada 20.000 hektar lahan yang tergarap. Meskipun demikian, ia menyadari untuk mewujudkan itu memang bukan pekerjaan yang mudah dan dibutuhkan sinergisitas dan kerja sama yang baik antar semua lini. 

"Ini ternyata tidak sampai satu tahun sudah begini (kemajuannya). Ini karena team work , mulai dari bupati, gubernur, hingga masyarakat. Bahwa mungkin ada yang tidak terlalu berhasil, Pak Syahrul mengatakan ada 12 persen yang belum terlalu bagus dan 70 itu sudah rata-rata nasional sehingga jika di ambil rata-rata tetap lebih bagus hasil panen perdana ini," tandasnya. 

"Jadi saya minta karya yang sudah dibuat anak bangsa ini kita hormati dan kita teruskan," ajak Menko Luhut. 

Tak lupa, Menko Luhut meminta masyarakat, khususnya Humbang Hasundutan, untuk bekerja keras dalam mengembangkan wilayah food estate tersebut. Bahkan Menko Luhut meminta masyarakat sekitar untuk melihat bagaimana masyarakat di Pulau Jawa yang penuh dedikasi atas pekerjaannya sehingga menghasilkan hasil panen yang baik. 

"Saya minta di sini nanti Pak Bupati, semua kepala dinas, kita bahu membahu untuk mensukseskan program food estate ini," pungkasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Menko Luhut juga meminta ada terobosan dan pengembangan pupuk yang bisa digunakan di wilayah lumbung pangan ini. Seperti pupuk kompos yang diolah dari bahan baku enceng gondok yang ada di Danau Toba. Pasalnya, jika pupuk ini digunakan diperkirakan bisa menggenjot hasil produksi hingga 20 persen. 

"Itu akan kita coba di sini. Kalau bangsa ini melakukan pekerjaan secara terintegrasi untuk kepentingan seperti ini, tidak ada yang tidak mungkin, kita ini harus bangga sebagai bangsa yang bangga. Memulai sesuatu tidak ada yang langsung sempurna, pasti ada proses mencapai itu," sebutnya. 

Menko Luhut juga mengatakan bahwa dirinya telah bertemu Kapolda, Pangdam serta Gubernur Sumatera Utara untuk mendiskusikan tentang keramba di Danau Toba. 

"Itu akan kita selesaikan bareng-bareng dan kita bersihkan sesuai dengan ketentuan aturan yang ada," sebutnya. 

Selanjutnya, Menko Luhut bersama rombongan juga melakukan kunjungan ke Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) atau Herbal Center Pollung serta pembukaan lahan di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung. Dengan mengendarai tractor, Menko Luhut beserta Menteri Basuki dan Menteri Syahrul menandai dimulainya babak baru pengembangan food estate di lahan 785 hektar.

Pada hari yang sama, dilaksanakan  penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan dan offtaker untuk mendukung pengembangan food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Pada kegiatan panen perdana tanaman hortikultura kentang ini, Menko Luhut turut didamping Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti dan Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, dan pejabat lainnya. 

Turut hadir dalam kunjungan itu, Pangdam Bukit Barisan, Kapolda Sumatera Utara, Bupati Phakphak Bharat, Bupati Dairi, Bupati Simalungun, Bupati Toba dan pejabat lainnya. []

Berita terkait
Luhut Pandjaitan Ingin Biaya Logistik Menjadi 17% Sebelum 2024
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, menginginkan biaya logistik nasional sebelum tahun 2024 bisa ditekan dari 23,5 persen menjadi 17 persen.
Luhut Pandjaitan Mau Buldoser Penghalang Sistem Logistik Baru
Menko Luhut ingin meminimalisasi biaya logistik melalui penerapan sistem seperti di Batam Logistic Ecosystem, yang menghalangi dibuldoser.
Siap Terima Wisatawan dengan Prokes, Luhut Resmikan Jelajah Jambi
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan peluncuran “Jelajah Jambi-The Hidden Paradise in Jambi” secara virtual.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.