Luhut Berikan Amplop saat Kunjungi Pesantren, Ini Reaksi BPN dan TKN

Luhut Binsar Panjaitan memberi amplop putih kepada KH Zubair Muntasor saat kunjungan ke Pondok Pesantren di Bangkalan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 6/4/2019) - Beredar viral di media sosial video Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi amplop putih kepada KH Zubair Muntasor saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Nurul Cholil di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. 

Luhut menerangkan silaturahmi ini ia lakukan pada Sabtu 30 Maret 2019 lalu. "Silaturahmi di pondok pesantren sudah biasa saya lakukan sejak menjadi Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya di Madiun Jawa Timur pada tahun 1995. Bagi saya keberadaan pesantren telah menjadi pilar penting untuk menjaga kekokohan NKRI," ujar Luhut dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/4).

Dia mengatakan, sengaja menjenguk pengasuh Pesantren Nurul Cholil KH. Zubair Muntasor yang sedang memiliki masalah kesehatan.

"Khusus mengenai kunjungan ke Bangkalan, saya sengaja menjenguk KH Zubair Muntasor yang saya dengar memiliki masalah kesehatan. Tentu hal ini tidak patut saya ceritakan ke publik secara lebih mendetail karena privasi Beliau," ujar Luhut.

Sebagai tamu yang dijamu dan disambut dengan hangat, Luhut mengaku hanya bisa membalas dengan memberi bisyaroh (tanda terima kasih) sekadarnya untuk membantu pengobatan sang kiai.

Baca juga: Mengaku Dihalangi Jet TNI AU, Ini Kronologi Pesawat Prabowo Gagal Terbang

Pemberian amplop kepada KH Zubair Muntasor, ditegaskan Luhut, tak terkait dengan Pilpres 2019.

"Sebagai tamu yang dijamu dan disambut dengan hangat, saya hanya dapat membalas dengan memberi bisyaroh sekedarnya untuk membantu pengobatan Beliau. Sayapun lebih dulu diberi oleh-oleh berupa batik dan batu akik. Begitulah tradisi yang kami lakukan untuk menjaga tali silaturahmi," tuturnya.

Luhut juga menjelaskan dalam pertemuan yang berlangsung selama 15 menit itu dia hanya menitipkan pesan agar jangan sampai ada umat atau santri yang golput pada Pemilu 2019.

Dia pun menyesalkan dalam peristiwa tersebut seolah justru dipelintir sebagai aksi jual beli suara yang dilakukannya kepada KH Zubair Muntasor.

"Saya menyesalkan adanya pihak-pihak yang mengatakan telah terjadi jual beli suara dalam pertemuan tersebut. Bagi saya, fitnah yang keji itu mencoreng kehormatan terutamanya KH. Zubair Muntasor dan pondok pesantren yang diasuhnya," ujar Luhut.

"Saya mengimbau kepada para elite agar mengedepankan pikiran jernih ketimbang prasangka buruk, dan hati yang bersih ketimbang hati yang penuh kecurigaan. Ajaran hubungan dan jalinan silahturahmi yang sudah diajarkan turun temurun oleh para leluhur kita jangan dirusak oleh kepentingan sesaat para elite. Sebelum bertindak bertanyalah dan berdialoglah dengan hati nurani yang paling dalam untuk melakukan sesuatu yang terbaik. Demikian klarifikasi ini saya sampaikan dengan harapan dapat menghentikan fitnah atau kabar bohong yang diedarkan. Terimakasih," tandasnya.

Tanggapan BPN

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, sangat menyayangkan tindakan Luhut yang erat dengan praktik money politics. Menurutnya, sikap Luhut dalam video yang viral di masyarakat tidak mendidik dan dilarang oleh Undang-undang Pemilu. Maka itu, ia berharap Bawaslu dapat bertindak dalam kasus ini.

"Ini tidak mendidik, Bawaslu harus berani menindak Pak Luhut. Jelas menyuruh orang mendukung salah satu paslon dengan memberikan uang itu money politics," kata Andre kepada wartawan, Jumat (5/4).

Andre berharap Bawaslu menunjukkan netralitasnya. Andre percaya Bawaslu terdiri dari orang-orang kredibel yang berani dan netral.

Lebih lanjut Andre mengatakan, apa yang dilakukan Luhut tidaklah etis. Sebab, dipertunjukkan di depan orang banyak. Pasalnya, menurut Andre, seorang kiai atau ulama dimuliakan bukan disuruh untuk memilih paslon tertentu.

"Jelas menurut saya para ulama dan para kiai itu kita harus hormati," pungkasnya.

Respons TKN

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily mengungkap bahwa pihaknya tidak pernah memberikan arahan ke Luhut Binsar untuk memberikan amplop kepada sang kiai. "Ya. Itu inisiatif Pak Luhut sendiri," ujar Ace pada media, Kamis (4/4).

Terkait perihal kapasitas Luhut yang mengunjungi pesantren, Ace tegaskan bahwa mantan Komandan Detasemen Penanggulangan Teror (Gultor) itu bersilaturahmi dalam kapasitasnya sebagai menteri. "Kan tulisannya sebagai Menteri Menko Kemaritiman," pungkas Ace.

Baca juga: Prabowo-Sandiaga Didukung Kaum LGBT di Jawa Barat, Ini Tanggapan BPN

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.