Lonjakan Kasus Covid di China Bisa Tingkatkan Risiko Varian Baru

Lonjakan kasus Covid-19 di China dapat menciptakan potensi tempat berkembang biaknya varian baru virus corona
Ilustrasi – (Foto: dw.com/id - cnsphoto via REUTERS)

TAGAR.id - Pakar kesehatan peringatkan bahwa ledakan kasus Covid-19 di China setelah negara itu mencabut aturan nol-COVID-19 dapat berpontensi ciptakan munculnya varian baru virus corona.

Melonjak drastisnya kasus Covid-19 di China setelah Beijing mencabut kebijakan nol-COVID, dapat menciptakan potensi tempat berkembang biaknya varian baru virus corona, demikan peringatan pakar kesehatan.

China mengumumkan pekan ini, para wisatawan yang masuk ke negara itu, mulai 8 Januari tidak lagi diwajibkan dikarantina. Ini adalah pembatalan kebijakan besar terbaru dari pembatasan ketat yang membuat China sebagian besar tertutup bagi dunia sejak dimulainya pandemi.

Sementara Komisi Kesehatan Nasional negara itu berhenti mengeluarkan angka kasus harian, pejabat di beberapa kota memperkirakan ratusan ribu orang telah terinfeksi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Rumah sakit dan krematorium di seluruh negeri dilaporkan telah kewalahan.

pasien covid di rs wuhan chinaPekerja medis dengan pakaian pelindung merawat pasien Cocid-19 di unit perawatan intensif rumah sakit yang ditunjuk selama wabah Covid-19 di Wuhan, China, 6 Februari 2020. (Foto: voaindonesia.com/via Reuters)

Dengan varian virus yang kini bersirkulasi dan mampu menginfeksi hampir 20% populasi dunia, banyak warga China yang belum memiliki kekebalan dari infeksi sebelumnya dan banyak yang belum divaksinasi, mengkhawatirkan negara lain dan pakar, China akan menjadi lahan subur bagi varian baru.

Antoine Flahault, direktur Institut Kesehatan Global di Universitas Jenewa, mengatakan kepada Kantor Berita AFP bahwa setiap infeksi baru meningkatkan kemungkinan virus akan bermutasi.

"Fakta bahwa 1,4 miliar orang tiba-tiba terekspos pada virus SARS-CoV-2, jelas menciptakan kondisi yang rawan munculnya varian baru,” kata Flahault merujuk pada virus penyebab penyakit Covid-19.

Bruno Lina, seorang profesor virologi di Universitas Lyon Prancis, kepada surat kabar La Croix pada pekan ini mengatakan, China dapat menjadi "tempat berkembang biak yang potensial bagi virus varian baru".

Soumya Swaminathan, yang menjabat sebagai ilmuwan kepala Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) hingga November 2022 lalu, mengatakan sebagian besar penduduk China rentan terhadap infeksi, sebagian karena banyak orang lanjut usia belum divaksinasi atau mendapat vaksinasi booster.

"Kita perlu terus mencermati setiap varian yang muncul," katanya kepada situs web surat kabar Indian Express. [pkp/as (AFP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Amerika Serikat Wajibkan Hasil Negatif Tes Covid Bagi Pelaku Perjalanan dari China
Pengecualaian bukti hasil negatif tes Covid-19 hanya diberlakukan pada penumpang berusia di bawah dua tahun