Lonjakan Covid-19 Korea Selatan Perkeras Kebijakan Jarak Sosial

Korea Selatan akan memberlakukan kebijakan pembatasan jarak sosial yang paling keras di wilayah Seoul dan sekitarnya mulai minggu depan
Meja dan kursi diletakkan dengan hand sanitizer dan boneka mainan untuk menjaga jarak sosial di pusat kota Seoul, Korea Selatan, Rabu, 18 November 2020. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Korea Selatan (Korsel) akan memberlakukan kebijakan pembatasan jarak sosial yang paling keras di wilayah Seoul dan sekitarnya mulai minggu depan. Keputusan tersebut diambil karena pemerintah kewalahan menanggulangi gelombang terburuk Covid-19 sejak awal pandemi.

Perdana Menteri Korea Selatan, Kim Boo-kyum, mengumumkan keputusan itu, Jumat, 9 Juli 2021. Dalam pengumumannya, ia mengakui bahwa negara ini berada dalam krisis infeksi terburuk, dengan jumlah harian mencapai rekor tertinggi setiap harinya. Ada lebih dari 500 kasus harian di Seoul selama tiga hari terakhir.

Ia mengatakan, “Kami telah mencapai kesimpulan bahwa keputusan yang berani dan eksekusi yang cepat adalah satu-satunya solusi. Pemerintah telah memutuskan untuk memberlakukan jarak sosial tingkat keempat di wilayah Seoul dan sekitarnya. Kebijakan pembatasan jarak sosial ini akan berlaku efektif mulai Senin selama dua pekan.”

Antrean tes Covid-19 di SeoulAntrean tes Covid-19 di Seoul, Korea Selatan, 8 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Ahn Young-joon)

Rencana itu diumumkan setelah Badan Pengawasan dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan melaporkan 1.316 kasus baru pada hari Rabu, memecahkan rekor harian negara sebelumnya, 1.275, yang ditetapkan sehari sebelumnya.

Langkah-langkah tersebut termasuk melarang pertemuan sosial pribadi tiga orang atau lebih setelah pukul 6 sore; menutup kelab-kelab malam dan gereja-gereja; melarang pengunjung di rumah sakit-rumah sakit dan panti-panti wreda; serta membatasi pernikahan dan pemakaman hanya untuk keluarga.

Warga antre tes Covid-19 di SeoulWarga antre tes Covid-19 di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 7 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Protes-protes akan dilarang diselenggarakan, sementara pusat-pusat perbelanjaan harus tutup setelah pukul 10 malam.

Rencana pemerintah ini dapat menghentikan kehidupan malam di kawasan metropolitan Seoul, yang dihuni sekitar setengah dari 51 juta penduduk Korea Selatan (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Covid-19 Melonjak Korea Selatan di Ambang Lockdown Besar-besaran
Korea Selatan di ambang lockdown yang mungkin paling ketat yang pernah diberlakukan setelah mencatat lonjakan kasus harian terbesar Covid-19