Lintas Tokoh Nasional Dukung Kenaikan Harga BBM Subsidi

Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya mengatakan memaklumi kebijakan pemerintah tersebut.
Antrean pengendara sepeda motor saat membeli BBM bersubsidi di SPBU Pertamina, di Jakarta, 22 Agustus 2022. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

TAGAR.id, Jakarta - Kebijakan pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi oleh Presiden Jokowi mendapat banyak dukungan dari lintas tokoh nasional.

Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya mengatakan memaklumi kebijakan pemerintah tersebut.

“Kebijakan menaikan harga BBM merupakan pilihan sulit di tengah situasi pelik ini. Kami memaklumi mengapa pemerintah menaikkan harga BBM,” kata Gus Yahya dikutip Sabtu, 17 September 2022.

Menurut Gus Yahya, pemerintah harus mengambil keputusan menaikkan harga BBM agar keadaan tidak semakin sulit.

Dalam situasi sulit seperti sekarang, lanjutnya, NU harus ikut membantu pemerintah mengatasi persoalan bangsa.

“Caranya, kami harus bantu meringankan beban dengan tidak menambah berat pemerintah,” lanjutnya.

Dukungan menaikkan harga BBM juga disuarakan mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra.

Menurut dia, kenaikan harga BBM bersubsidi untuk mengurangi beban subsidi energi dalam APBN.

Namun, dia menyebutkan kenaikan harga BBM harus dilakukan secara bertahap.

“Kenaikannya jangan sekaligus agar tidak terasa. Kalau naiknya langsung banyak, nanti masyarakat yang terkejut,” kata Azyumardi.

Tak hanya itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyebutkan menaikkan harga BBM dilakukan untuk menekan pembengkakan subsidi dalam APBN karena berdampak kepada defisit anggaran.

“Sehingga mau tidak mau harga BBM itu harus naik,” kata Aviliani.

Menurutnya, kenaikan harga dinilai sebagai kebijakan tepat karena mayoritas pengguna BBM bersubsidi adalah kalangan mampu.

“Kalangan industri juga banyak menggunakan BBM bersubsidi bahkan rumah tangga mampu,” ungkapnya.

Menurut dia, ini adalah waktu yang tepat untuk pemerintah mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT).

“Ini pelajaran buat pemerintah bahwa untuk menangani hal ini harus mempersiapkan diri untuk mengarah ke EBT atau pindah ke gas atau ke mikrohidro,” tuturnya.

Dia juga menyarankan subsidi BBM lebih tepat diberikan kepada orang yang membutuhkan ketimbang barang.

“Hal ini untuk mencegah terjadinya moral hazard,” tutur Aviliani.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Begini Kata Jusuf Kalla Soal Kenaikan Harga BBM
Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menangapi keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM yang menajdi perhatian masayarakat.
Presiden Jokowi Terus Dorong Penyaluran BLT BBM di Seluruh Indonesia
Saat ini pemerintah telah menyalurkan sebanyak 40 persen dari total target penerima manfaat BLT BBM yang telah ditetapkan pemerintah
Kepala Daerah Diinstruksikan Pakai APBD Atasi Dampak Penyesuaian Harga BBM
Presiden Jokowi instruksikan daerah pakai aggaran APBD untuk meminimalkan dampak akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM)
0
Lintas Tokoh Nasional Dukung Kenaikan Harga BBM Subsidi
Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya mengatakan memaklumi kebijakan pemerintah tersebut.