Lima Tips Perencanaan Keuangan Menuju Pernikahan

Bagi kaum muda yang hendak menikah, mulai sekarang sudah melakukan perencanaan keuangan. Berikut Tagar berikan tips yang harus diperhatikan.
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Instagram/@alluviophotography/novbridalhouse)

Jakarta - Bagi kalangan kelas menengah (pekerja), bukan hal yang sulit untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan membiayai hidup sehari-hari. Namun, bagaimana jika ingin menyiapkan perencanaan keuangan menuju pernikahan, tentu hal itu harus dipikirkan secara matang. 

Keengganan kaum muda melakukan perencanaan keuangan boleh dibilang menjadi salah satu faktor penyebab sebagian orang untuk tetap melajang. Padahal, financial planning menuju pernikahan merupakan sesuatu yang penting untuk terhindar dari beban keuangan dikemudian hari. 

Semakin cepat dilakukan, maka akan ringan pula tanggungan yang akan dipikul. Sebab, perencanaan keuangan yang matang akan sangat membantu para pasangan yang ingin menjalani mahligai rumah tangga. 

Lalu, apa saja yang harus menjadi perhatian dalam pengelolaan keuangan menuju hari pernikahan? Kemudian, apa manfaat dari perencanaan keuangan dini? 

Berikut Tagar rangkumkan sejumlah tips perencanaan keuangan pranikah.

1. Tentukan Besaran yang Ingin Dicapai

Menetapkan jumlah dana yang ingin diraih berarti menetapkan arah pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Untuk memulainya, diperlukan kalkulasi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai besaran tersebut. 

Jika total uang yang ditargetkan cukup besar, mulailah menabung sejak jauh-jauh hari. Sebab, semakin lama menunda pemenuhan tabungan, berarti akan besar pula beban keuangan yang harus ditanggung.

Sebagai contoh, jika jumlah dana yang diharapkan adalah sekitar Rp 100 juta, maka uang yang perlu disisihkan setiap bulannya dalam waktu lima tahun adalah Rp 1,6 juta. Namun, besaran tersebut akan membengkak apabila waktu yang dimiliki hanya tiga tahun, yakni Rp 2,7 juta.

2. Perkecil Pengeluaran

Jika saat berstatus single selera bisa mendapat tempat prioritas, maka dalam perencanaan keuangan menuju pernikahan, utamakan pemenuhan kebutuhan pokok sebagai hal utama. 

Jangan mudah tergiur dengan tawaran promosi berbagai produk yang bisa saja di luar keperluan pokok. Ingat, kebutuhan lebih penting ketimbang pemuasan keinginan.

Namun, jika paket promo tertentu cukup memudahkan pemenuhan hajat utama maka hal tersebut sah-sah saja diambil. Penggunaan diskon dari dompet elektronik macam GoPay atau OVO, bisa jadi solusi terbaik menekan pengeluaran rutin. 

Selain itu, tahan keinginan untuk berlibur atau menyantap hidangan mewah yang tergolong menguras kantong. Jadi, tidak ada salahnya menggunakan metode klasik ketika masa bersekolah dengan membawa bekal makanan saat bekerja.

3. Kurangi Intensitas Kencan Mahal

Jika telah mantab dengan sang pujaan hati untuk melangkah ke jenjang pernikahan, beri pengertian pasangan untuk mulai berhemat. Pendekatan ini sama sekali tidak bermaksud membatasi intensitas bertemu. Hanya saja alokasi dana kencan yang selama ini dikeluarkan harus mulai ditabung guna menutupi biaya pernikahan kelak.

Ajak pasangan berbicara dari hati ke hati untuk lebih meningkatkan kualitas pertemuan dibandingkan harus menghamburkan uang saat berjumpa. Cara ini dinilai sebagai salah satu jalan terbaik untuk memperbesar pos tabungan pranikah. 

Misalnya, jika setiap akhir pekan menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan dengan menonton film terbaru dan makan di restoran, ada baiknya mulai mencari cara untuk memindahkan kencan tersebut di rumah dengan memilih tayangan hiburan DVD player dan camilan martabak.

4. Mulai Mencicil Barang Kebutuhan Rumah Tangga

Salah satu kebutuhan rumah tangga selain biaya hidup sehari-hari adalah perlengkapan keluarga. Untuk para pejuang halal, mulailah membeli sedikit demi sedikit perabotan untuk mengisi rumah nantinya. 

Selain bisa digunakan saat belum menikah, barang-barang tersebut juga merupakan tabungan tersendiri. Perhatikan pula kualitas barang yang dikoleksi karena semakin awet mutunya, maka akan lama juga waktu pemakaiannya.

Beberapa contoh item yang bisa dicicil saat masih berstatus lajang, seperti televisi, mesin cuci, vacum cleaner, kendaraan pribadi, atau bahkan rumah tinggal.

5. Dana Darurat

Penyiapan dana darurat dirasa penting guna meminimalisir potensi beban keuangan dikemudian hari. Besaran dana darurat yang ideal adalah sebanyak tiga kali penghasilan bulanan yang diterima. Untuk pemenuhannya, bisa mulai dicicil sejak rencana pernikahan.

Apabila dinilai sudah mencukupi, dana darurat tersebut bisa dipakai sebagai modal untuk berinvestasi. Namun, sebaiknya pilih instrumen yang bersifat likuid agar kapan pun dana tersebut dibutuhkan dapat diambil secepatnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Ini 15 Tips Hindari Pernikahan Semu
Hubungan semu semacam hidup bersama tapi sesungguhnya tidak menyatu. Ini 15 tips hindari pernikahan semu.
Tips Cari Pengasuh Anak dari Angkie Yudistia
Angkie Yudistia membagi beberapa hal yang perlu diperhatikan kepada ibu milenial ketika akan memilih pengasuh anak yang tepat.
Tips Merencanakan Liburan Akhir Tahun
Liburan akhir tahun sangat menyenangkan dengan memikirkan rencana destinasinya yang akan dituju, bagaimana tipsnya?
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.