Lima Jalur Pendakian Gunung Rinjani NTB Masih Ditutup

TNGR NTB kembali dibuka untuk wisatawan lokal dan mancanegara, setelah sebelumnya ditutup akibat dari adanya pandemi Covid-19.
10 Wisata Favorit Indonesia Sepanjang Tahun 2019. (Foto: Instagram/alexsimrd)

Mataram - Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) kembali dibuka untuk wisatawan lokal dan mancanegara, setelah sebelumnya ditutup akibat pandemi Covid-19. Dari 13 destinasi wisata non pendakian dan lima wisata pendakian, hanya delapan destinasi wisata non pendakian yang dibuka pada tahap satu ini. Sedangkan lima jalur pendakian lainnya masih ditutup.

"Taman Nasional Gunung Rinjani mulai hari ini resmi membuka delapan destinasi wisata non pendakian," kata Kepala Balai TNGR Dedy Asriady di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Senin, 6 Juli 2020.

Delapan destinasi wisata non pendakian tersebut adalah Otak Kokok Joben dengan kuota maksimal 227 pengunjung per hari. Telaga Biru maksimal kuota 84 pengunjung per hari. Air terjun Jeruk Manis, kuota maksimal 180 pengunjung per hari. Gunung Kukus kuota maksimal 90 pengunjung per hari.

Taman Nasional Gunung Rinjani mulai hari ini resmi membuka delapan destinasi wisata non pendakian.

Kemudian Timbanuh dengan objek daya tarik wisata berupa Air Terjun Mayung Polak kuota maksimal 60 pengunjung per hari. Savana Propok maksimal kuota 150 pengunjung per hari, dan Air Terjun Mangku Sakti kuota maksimal 90 pengunjung per hari.

TNGR akan menerapkan protokol Covid-19 yang cukup ketat terhadap wisatawan yang hendak melakukan kunjungan, mulai dari pintu masuk, ketika di lokasi wisata, maupun saat keluar pintu wisata.

Wisatawan juga diwajibkan menggunakan masker, membawa handsanitizer atau hand wash, kresek sampah, menjaga jarak minimal satu meter, dan membawa surat keterangan bebas Covid-19 bagi wisatawan yang berasal dari luar NTB atau bebas gejala influenza untuk yang berasal dari Pulau Lombok. Jam kunjungan dimulai dari pukul 09.00-15. 00 Wita.

"Pengunjung hanya boleh melakukan satu hari perjalanan tanpa menginap, serta jumlah pengunjung hanya boleh 30 persen dari jumlah pengunjung maksimal," jelas Dedy.

Balai TNGR telah membentuk Tim Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Reaktivasi Bertahap untuk kunjungan wisata alam dalam kawasan TNGR. Nantinya, wisatawan yang melanggar aturan akan ditindak lanjuti.

Dibukanya destinasi wisata TNGR merupakan langkah awal. Nantinya, jelas Dedy, pelaksanaan reaktivasi tahap satu ini akan dievaluasi secara berkala. Jika berjalan dengan tertib, wisata pendakian bisa dibuka pada tahap dua nanti.

Sementara untuk lima destinasi wisata pendakian Gunung Rinjani, yaitu jalur Senaru, Torean, Sembalun, Timbanuh dan Aik Berik masih ditutup pada tahap satu ini.

"Kami masih menutup destinasi pendakian sambil menunggu hasil evaluasi Tim dan arahan dari Pusat serta koordinasi dengan Pemerintah Daerah," jelas Dedy.

Kepala Bidang Perlindungan Hutan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Dinas LHK NTB, Mursal, berharap masyarakat untuk dapat menjaga kebersihan dan keamanan destinasi wisata yang dikunjungi.

Mursal juga mengingatkan masyarakat agar tidak membakar untuk membuka lahan baru dan tidak membakar sampah sembarangan dan melakukan kegiatan lainnya yang dapat memicu kebakaran hutan.

"Merawat Taman Nasional Gunung Rinjani adalah kewajiban kita bersama. Bukan hanya tugas Balai TNGR, Dinas LHK, atau Dinas Pariwisata. Jangan sampai kebakaran tahun 2019 yang lalu terulang kembali," ungkapnya. []

Berita terkait
Terapkan Protokol Covid, Gunung Rinjani Dibuka Juli
Objek wisata pendakian Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat akan dibuka Juli 2020 mendatang dengan menerapkan ptotokol Covid-19.
Fakta Unik Jalur Pendakian Gunung Rinjani
Jalur 4 pendakian resmi Gunung Rinjani, jalur Sesaot memiliki beberpa fakta unik yang disuguhkan. Berikut fakta unik tersebut.
Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Mulai Januari 2020
BTNGR Mengeluarkan pengumuman resmi penutupan wisata pendakian Gunung Rinjani mulai 1 Januari 2020.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.