Jakarta - Penggunaan kendaraan bertenaga listrik menjadi salah satu opsi dalam penggunaan alat transportasi yang ramah lingkungan. Namun, seiring dengan semakin banyaknya penggunaan mobil listrik, akan ada beberapa industri pendukung yang dapat bangkrut.
Berikut Tagar rangkum lima bisnis rentan bangkrut karena mobil listrik.
1. Perusahaan Oli
Oli atau pelumas merupakan salah satu komponen pendukung dalam memaksimalkan performa kendaraan konvensional. Oli berfungsi untuk melumasi komponen-komponen mesin sehingga terhindar dari karat maupun panas berlebih.
Namun, keberadaan oli sebagai pelumas mesin tidak akan berguna dalam mekanisme mesin kendaraan listrik. Motor yang memutar roda kendaraan listrik berjalan bersumber dari baterai. Sehingga tidak ada proses gesekan di dalam mesin yang biasa dijumpai di dalam kendaraan konvensional.
Perusahaan-perusahaan oli menjadi salah satu pihak yang memiliki kemungkinan rentan bangkrut karena pemilik kendaraan listrik tidak memerlukan oli untuk merawat mesin mereka.
2. Perusahaan Knalpot
Knalpot menjadi salah satu komponen dalam kendaraan konvensional yang memiliki daya tarik tersendiri. Selain menjadi saluran mengeluarkan gas buang, knalpot menjadi salah satu aspek yang dimodifikasi para pemilik kendaraan, baik untuk sekedar meningkatkan penampilan maupun performa.
Namun, keberadaan knalpot tidak dibutuhkan dalam kendaraan listrik. Hal ini disebabkan kendaraan listrik tidak mengeluarkan gas buang. Meski ada kekhawatiran pada kendaraan listrik tidak mengeluarkan suara sehingga membahayakan pengguna jalan yang lain, beberapa pabrikan kendaraan listrik seperti Tesla mengembangkan produk mereka untuk dapat mengeluarkan suara. Namun, mereka tidak menggunakan knalpot, melainkan melalui speaker.
3. Pedagang Bahan Bakar Eceran
Pedagang bahan bakar eceran yang biasanya dikenal dengan istilah Pertamini mungkin menjadi bisnis yang paling rentan bangkrut karena kehadiran mobil listrik. Tentu saja hal ini disebabkan kendaraan listrik tidak membutuhkan bahan bakar fosil untuk berjalan.
Di samping itu, ada pula kemungkinan pedagang bahan bakar eceran akan berganti usaha menjadi pedagang power bank untuk baterai kendaraan listrik.
4. Tempat Cuci Kendaraan
Meski terdengar aneh, namun jumlah tempat cuci kendaraan konvensional akan berkurang seiring menjamurnya kendaraan listrik di jalanan. Hal ini dikarenakan kendaraan-kendaraan listrik memiliki banyak komponen yang rentan rusak jika terkena air. Sehingga perlu tenaga profesional untuk membersihkan kendaraan listrik.
Maka dari itu, tempat cuci mobil konvensional menjadi salah satu bisnis yang rentan tutup akibat keberadaan kendaraan listrik.
5. Bengkel Umum
Bagi beberapa pemilik kendaraan, keberadaan bengkel umum saat ini menjadi pilihan untuk memperbaiki kendaraannya. Hal ini dikarenakan bengkel umum menjual komponen kendaraan yang cenderung lebih murah dan variatif ketimbang bengkel pabrikan.
Keberadaan bengkel umum mungkin mulai berkurang akibat berkembangnya mobil listrik di pasaran. Hal ini disebabkan hangusnya garansi komponen baterai mobil listrik yang sangat mahal jika ditangani bengkel umum.