Lebih Banyak Warga AS yang Menilai Kebijakan Luar Negeri Harus Jadi Prioritas

Masalah yang seharusnya ditangani pemerintah tahun 2024 ini, sekitar 4 dari 10 orang dewasa AS mengatakan topik kebijakan luar negeri
Sejumlah demonstran pro-Palestina berkumpul di Kota New York, AS, dalam aksi protes pada 16 Desember 2023. (Foto: voaindonesia.com/Reuters/Eduardo Munoz)

TAGAR.id - Selama masa perang yang terjadi di luar wilayah Amerika Serikat (AS), semakin banyak warga AS yang justru menilai kebijakan luar negeri seharusnya menjadi fokus perhatian pemerintah pada tahun 2024 ini.

Hal tersebut tampak dalam hasil jajak pendapat terbaru yang menunjukkan masalah internasional dan imigrasi semakin menjadi isu yang penting bagi publik Amerika.

Dalam sebuah pertanyaan terbuka yang meminta responden untuk menyampaikan hingga lima masalah yang seharusnya ditangani pemerintah tahun 2024 ini, sekitar 4 dari 10 orang dewasa AS mengatakan topik kebijakan luar negeri. Ini hasil jajak pendapat The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research yang dilangsungkan pada bulan Desember lalu. Jumlah itu dua kali lipat lebih banyak dari jumlah yang menyebutkan topik serupa dalam jajak pendapat AP-NORC yang dilakukan pada tahun lalu.

Kekhawatiran pada sektor ekonomi yang sudah berlangsung lama, masih membayangi isu-isu lainnya. Namun temuan jajak pendapat baru tersebut menunjukkan peningkatan kekhawatiran tentang keterlibatan AS di luar negeri. Sebanyak 20% responden menyuarakan sentimen tersebut dalam jajak pendapat terbaru, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 5% pada tahun 2023 lalu.

Hasil jajak pendapat itu juga menunjukkan, bahwa perang Israel-Hamas telah menimbulkan kecemasan publik. Konflik tersebut disebut oleh lima persen responden, sementara hampir tidak ada yang menyebutkan isu tersebut setahun yang lalu. Isu tersebut telah mendominasi geopolitik sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas di Jalur Gaza setelah serangan kelompok itu ke selatan Israel pada pada 7 Oktober lalu.

Sebanyak 4% orang dewasa Amerika Serikat menyebutkan konflik antara Rusia dan Ukraina sebagai sesuatu yang harus menjadi fokus pemerintah tahun ini. Angka tersebut mirip dengan 6% responden yang menyebutkannya pada akhir tahun 2022.

Kebijakan luar negeri menjadi semakin penting bagi responden dari kedua partai. Sebanyak 46% anggota Partai Republik menyebutkan hal itu, naik dari 23% tahun lalu. Sementara 34% anggota Partai Demokrat menyebutkan kebijakan luar negeri sebagai titik fokus, dibandingkan dengan 16% tahun lalu.

Warren E. Capito, seorang anggota Partai Republik di Gordonsville, Virginia, khawatir China akan menginvasi Taiwan dalam waktu dekat ini sehingga menciptakan potensi sumber konflik global ketiga bagi Amerika Serikat.

imigran seberangi sungai di perbatasan AS dan MeksikoIlustrasi - Para imigran coba masuk wilayah AS melalui sungai Rio Grande dari Kota Matamoros, Meksiko. Lonjakan imigran diperkirakan terjadi di perbatasan AS-Meksiko karena pemerintahan Biden secara resmi akhiri aturan pembatasan Covid-19 yang dikenal sebagai "Title 42". (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Isu imigrasi dan ekonomi

Isu lain yang meningkatkan kekhawatiran bipartisan adalah imigrasi. Secara keseluruhan jajak pendapat AP-NORC itu mendapati meningkatnya kekhawatiran publik mengenai isu imigrasi, dari 27% pada akhir tahun 2022, menjadi 35% pada akhir tahun 2023.

Sebagian besar anggota dan simpatisan Partai Republik, yaitu sekitar 55% mengatakan pemerintah perlu fokus pada isu imigrasi tahun ini, jauh lebih tinggi dibanding 45% pada tahun lalu. Sementara 22% anggota dan simpatisan Partai Demokrat menyatakan hal yang sama, naik dibanding 14% tahun lalu.

Ekonomi adalah isu utama yang disebutkan oleh kelompok usia 18 hingga 29 tahun (84%), diikuti oleh inflasi (39%), masalah keuangan pribadi (38%), dan kebijakan luar negeri (34%). Pada kelompok usia yang sama, sebanyak 32% responden menyebutkan isu pendidikan atau utang sekolah sebagai sesuatu yang harus ditangani pemerintah pada tahun 2024.

Hal tersebut terjadi meskipun pemerintahan Biden sedang mencoba upaya baru yang lebih sederhana untuk menghapus utang itu, setelah Mahkamah Agung membatalkan upaya awal yang lebih besar.

Seperempat orang dewasa di Amerika Serikat mengatakan secara pribadi tahun 2024 akan lebih baik dibanding tahun 2023. Namun, sebanyak 24% bahkan mengatakan akan lebih buruk. Sekitar 37% responden yang merupakan simpatisan Partai Republik memproyeksikan tahun 2024 akan lebih buruk, dibanding 20% kelompok independen dan 13 persen kelompok simpatisan Partai Demokrat.

Hanya lima persen orang dewasa di Amerika Serikat yang “sangat” yakin bahwa pemerintah federal akan membuat kemajuan pada masalah dan isu penting yang dihadapi oleh AS pada tahun 2024; dibanding 7% Demokrat, 11% kelompok independen dan 1% simpatisan Partai Republik yang optimis. (em/ns)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Penduduk Asli Amerika Serikat Didorong untuk Ikut Pilpres AS 2024
Para aktivis pun mulai gencar mendorong para penduduk asli untuk menggunakan hak pilih mereka
0
Lebih Banyak Warga AS yang Menilai Kebijakan Luar Negeri Harus Jadi Prioritas
Masalah yang seharusnya ditangani pemerintah tahun 2024 ini, sekitar 4 dari 10 orang dewasa AS mengatakan topik kebijakan luar negeri