Lebarkan Sayap Bisnis, Garuda Merambah Layanan Kargo

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan maskapai nasional yang dipimpinnya akan merambah bisnis layanan kargo.
Garuda Indonesia Cargo charter menawarkan pelayanan pengantaran berbagai jenis barang kargo. Ada 142 armada prima dengan rata-rata usia 7,8 tahun dalam berbagai jenis tipe pesawat yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. (Foto: Instagram/@garuda.indonesia)

Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan maskapai nasional yang dipimpinnya akan merambah bisnis layanan kargo. Pasalnya, memasuki fase new normal pandemi Covid-19 bisnis layanan kargo lebih menjanjikan ketimbang bisnis layanan penumpang.

"Moda transportasi pengiriman barang yang paling murah dan cepat adalah pesawat. Oleh sebab itu, sekarang kami sangat fokus untuk diskusi soal kargo," ucap Irfan Setiaputra dalam video conference Indonesia Brand Forum 2020 di Jakarta, Rabu, 1 Juli 2020.

Ia menyadari selama ini selalu sibuk di bagian atas pesawat saja alias pelayanan penumpang. Padahal, tubuh pesawat terbagi menjadi dua bagian, yaitu 50 persen bagian atas untuk penumpang dan 50 persen bagian bawah untuk kargo.

"Kita sangat sibuk mengurus yang di bagian atas yang tentunya memang penting, namun kita melupakan bagian bawah," tuturnya.

Maka dari itu, ia memutuskan untuk mulai mengembangkan bisnis layanan kargo. Sebab, menurut pengamatannya layanan logistik barang akan selalu dibutuhkan semua orang dalam segala kondisi, baik kondisi krisis kesehatan, krisis politik, dan kondisi bencana.

"Dan tampaknya semua maskapai memikirkan hal yang sama," kata dia.

Aplikasi Digital 'KirimAja'

Pandemi Covid-19, menurut dia menuntut perseroan semakin adaptif dan kreatif berakselerasi mengembangkan opportunity bisnis di era new normal. Tanpa menunda waktu, Garuda Indonesia Group melalui lini usaha transportasi dan logistik PT Aerojasa Cargo meluncurkan 'KirimAja'.

Layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital itu, kata Irfan melayani pengiriman barang umum, mulai dari produk fashion, barang elektronik, perlengkapan rumah tangga, makanan kering, hingga produk non-perishable lainnya.

Pengiriman dapat dilakukan ke sejumlah destinasi penerbangan yang dilayani oleh seluruh armada Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia serta Aerojasa Cargo untuk pengiriman wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) maupun wilayah antarkota lainnya.

Aplikasi yang menawarkan konsep layanan one-stop-service tersebut diharapkan dapat menjadi langkah berkelanjutan perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat. Sebab, ia ingin Garuda Indonesia turut berkontribusi terhadap kepentingan ekonomi masyarakat luas dengan dengan model bisnis berbasis komunitas.

"Tidak hanya semakin mendekatkan layanan kepada masyarakat, namun juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat yang bergabung sebagai agen pengiriman melalui program 'Sohib KirimAja'," ucapnya.

Layanan pengiriman barang pada saat ini menurutnya bukan hanya kebutuhan transaksional semata, melainkan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di era borderless. Jadi, aplikasi KirimAja dapat menjadi pilihan tersendiri bagi masyarakat maupun sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan layanan pengiriman barang secara online yang didukung oleh layanan kargo udara yang terpercaya.

"Baik dari sisi akurasi waktu pengiriman, keamanan paket, hingga tarif yang kompetitif," tutur Irfan. []

Berita terkait
Pesawat Garuda Tergelincir di Bandara Hasanuddin Makassar
Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia tergelincir di Bandara Sultan Hasanuddin makassar. Ini kronologinya
Bos Garuda Indonesia Hormati Keputusan KPPU
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menghormati hasil putusan persidangan KPPU dugaan pelanggaran UU Persaingan Usaha Nomor 5/1999.
Bos Garuda Pastikan Pramugari Tetap Pakai Masker
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra tidak berencana mengganti masker yang digunakan pramugari.
0
Patung Dewa Hindu Asal Kamboja Dipamerkan di Amerika
Hampir 1.500 tahun lalu, sebuah patung monumental Dewa Krishna dalam agama Hindu diukirkan pada gunung suci Phnom Da di Kamboja selatan