Lebaran, Kelucuan “Berburu” Uang Ala Anak-anak Samarinda

Lebaran, kelucuan “berburu” uang ala anak-anak Samarinda. "Mama, aku cuma dapat amplop dua, terus dua ribuannya ada 20, lima ribuannya cuma ada enam, tapi Kakak Gheffin…,” kata Gheandra.
Seorang anak mengintip dari balik pagar saat berlangsung pembagian uang sedekah menjelang Idul Fitri di pabrik PT Gudang Garam Tbk, Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018). Sedikitnya enam ribu warga mendapatkan uang sedekah tahunan sebesar Rp 20.000 per orang. (Foto: Ant/Prasetia Fauzani)

Samarinda, (Tagar 15/6/2018) – Lucu, bikin ketawa. Inilah yang terjadi saat menyaksikan kebiasaan anak-anak bersilaturahmi sambal "berburu" hadiah uang Lebaran di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Katim), Jumat (15/6).

Tengok saja, ada yang menangis lantaran hanya mendapatkan sedikit. Bahkan, ada yang sampai dua kali mengunjungi rumah yang sama.

Gheandra mengadu kepada orangtuanya sambil menangis sesenggukan. Bocah enam tahun ini merasa dirinya hanya mendapat uang sedikit, sementara kakaknya yang berusia 10 tahun dan teman-teman kakaknya mendapatkan lebih banyak.

"Mama, aku cuma dapat amplop dua, terus dua ribuannya ada 20, lima ribuannya cuma ada enam, tapi Kakak Gheffin dapat amplopnya banyak, uang yang di amplop juga banyak, aku mau keliling lagi ma, antarkan keliling, biar uangku juga banyak," ujar Gheandra menangis tanpa air mata.

Mendengar hal itu, mamanya sambil tersenyum mengatakan, "Sudah, gak apa-apa ya, ini mama kasih. Adik Gheandra mau yang mana, mau yang dua ribuan atau yang lima ribuan?"

"Yang dua ribuan saja, tapi yang banyak," ucap Gheandra, wajahnya mulai ceria meski raut kesedihan masih terlihat.

Mamanya kemudian memberikan uang kertas dua ribuan lima lembar. Kali ini raut muka Gheandra benar-benar berbinar. Dia langsung lari ke luar menemui teman-temannya, memamerkan tambahan uang di tangannya.

Kejadian lucu lainnya. Sekelompok anak sudah datang ke rumah salah seorang warga di Kelurahan Mugirejo sekitar pukul 08.30 waktu setempat.

Satu jam kemudian sebagian dari mereka datang lagi ke rumah itu dengan kelompok berbeda. Tuan rumah tahu, dalam kelompok tersebut ada dua anak yang sebelumnya sudah datang.

Kepada dua anak itu, tuan rumah hanya mempersilakan makan dan minum, tidak memberi uang. Sedangkan kepada anak yang baru datang, selain dipersilakan minum dan mengambil kue, masing-masing mendapat selembar uang lima ribuan.

"Kamu dan kamu tadi sudah ke sini kan, tante masih ingat lho! Jadi yang tante kasih uang hanya yang belum," ujar nyonya rumah.

Dua anak itu langsung tersipu malu. Salah satunya menunjuk temannya bahwa temannya itulah yang mengajaknya untuk datang lagi.

"Berburu" uang kecil menjadi tradisi bagi anak-anak sambil berlebaran. Sementara bagi warga yang mampu juga menjadi semacam "keharusan" untuk menyiapkan uang kecil bagi anak-anak.

Jika anak-anak datang ke rumah, anak-anak itu tidak mau meninggalkan rumah sebelum dibagi uang yang nilainya tidak seberapa tersebut. (ant/yps)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.