Laporan WHO Sebut 1 Miliar Orang di Dunia Derita Penyakit Mulut

Untuk pertama kalinya, dalam laporan ini WHO menunjukkan gambaran komprehensif tentang beban global akibat penyakit mulut
Ilustrasi - Seorang dokter gigi memegang model gigi dan sikat gigi di Seattle, AS, 3 Agustus 2018. (Foto: voaindonesia.com/AP/Elaine Thompson, File)

TAGAR.id, Jenewa, Swiss - Sebuah laporan baru yang diluncurkan Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada tanggal 18 November 2022 lalu menunjukkan bahwa setengah dari populasi dunia terdampak penyakit mulut. Orang-orang yang rentan dan kurang beruntung mengalami dampak lebih besar.

Pejabat Program Kesehatan Mulut di Departemen Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Badan Kesehatan Dunia WHO, mengatakan “untuk pertama kalinya, dalam laporan ini WHO menunjukkan gambaran komprehensif tentang beban global akibat penyakit mulut.

Laporan itu mencakup data dari 194 negara yang memberikan wawasan unik tentang penanda dan indikator utama yang relevan bagi pembuat keputusan. Menurut laporan itu, selama 30 tahun terakhir, miliaran lebih orang telah terkena penyakit mulut. Bagi pakar-pakar di WHO, angka ini merupakan “sinyal yang jelas bahwa kebanyakan orang tidak memiliki akses ke layanan pencegahan dan pengobatan perawatan kesehatan mulut.”

gigi2Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Cabang Aceh Utara-Lhokseumawe sosialiasikan cara gosok gigi yang benar kepada murid SD di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh, 12 September 2022. (Foto: Tagar/Dok Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe)

“Ada satu miliar lebih orang yang terdampak penyakit mulut. Ini sinyal yang jelas bahwa sebagian besar orang tidak punya akses untuk mendapatkan layanan pencegahan dan perawatan kesehatan mulut. Mereformasi layanan kesehatan ini secara keseluruhan merupakan hal yang mendesak. Ada sejumlah intervensi layanan kesehatan esensial yang dapat diterapkan,” jelasnya.

Pakar ini mengatakan upaya-upaya yang dimulai sedianya dipusatkan pada pengembangan angkatan kerja inovatif dan menjadi bagian dari reformasi ini.

“Kita tahu bahwa kita perlu lebih banyak perawat, terapis dan ahli kebersihan gigi. Kita juga membutuhkan lebih banyak pekerja layanan kesehatan umum yang dilatih soal kesehatan mulut, sehingga dapat menanggapi kebutuhan orang-orang dan permintaan layanan kesehatan. Hal ini akan meningkatkan akses dan keterjangkauan intervensi layanan kesehatan mulut non-invasif di tingkat perawatan kesehatan dasar.” (em/lt)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Ternyata Seks Bisa Sembuhkan 4 Jenis Penyakit Ini
Tapi ternyata, hubungan seks ini bisa membantu menyembuhkan kita dari sakit, makanya laki-laki dan perempuan harus tahu ini!