Jakarta – Laporan bahwa Rusia terkait kudeta yang terjadi Burkina Faso pada pekan ini sampai ke markas besar militer Amerika Serikat (AS) Pentagon. Namun, pejabat-pejabat dari Departemen Pertahanan AS menolak mengatakan apakah tuduhan itu benar atau tidak.
Tentara Burkina Faso tampil di televisi nasional pada Senin, 24 Januari 2022, malam, mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menggulingkan Presiden Roch Kabore akibat dari "situasi keamanan yang terus memburuk yang mengancam fondasi Burkina Faso."
Sehari kemudian, Alexander Ivanov, perwakilan resmi pelatih militer Rusia di Central African Republic (Republik Afrika Tengah), merilis pernyataan yang menawarkan pelatihan kepada pasukan militer Burkinabe. Sejak 2017, Republik Afrika Tengah telah merekrut tentara bayaran dari Grup Wagner di Rusia untuk membantu sektor keamanan mereka.

“Departemen Pertahanan mengetahui tuduhan bahwa Grup Wagner yang didukung Rusia mungkin berada di balik kudeta militer di Burkina Faso,” kata Juru Bicara Departemen Pertahanan AS, Cindi King, kepada VOA, pada Kamis, 27 Januari 2022. Tetapi Pentagon tidak mengatakan apakah tuduhan itu benar atau tidak.
Pertanyaan VOA yang dikirim melalui email ke Kedutaan Besar Rusia di Washington dan Kedutaan Besar Burkina Faso di Washington, untuk menanggapi isu kudeta tersebut belum mendapatkan balasan (ka/lt)/voaindonesia.com. []
Pilot Militer Perempuan Pertama Burkina Faso
Angelina Jolie Kunjungi Kamp Pengungsi di Burkina Faso
Membunuh Wartawan, Adik Mantan Presiden Burkina Faso Ditangkap Polisi Prancis
Uni Eropa Berikan Sanksi Kepada Tentara Bayaran Rusia