Langgar Protokol Kesehatan, Psikolog: Jangan Dihukum

Psikolog berpendapat ketidakpatuhan akan protokol kesehatan tidak ditanggapi dengan hukuman. Bagaimana sikap Pemprov Jateng?
Psikolog Annastacia Ediati menyarankan Pemprov Jawa Tengah untuk tidak memberi hukuman ke warganya atas ketidakpatuhan protokol kesehatan. Hal itu akan membuat takut dan menurunkan imun tubuh pencegah Covid-19. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Psikolog Annastacia Ediati mengatakan ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi problem tersendiri di pencegahan penyebaran Covid-19. Namun ia menyarankan agar pelanggaran tersebut tidak serta merta diberi hukuman.   

Psikolog dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini menuturkan patuh tidaknya warga terhadap protokol kesehatan tergantung dari keyakinan masing-masing. Artinya keyakinan itu bersifat subyektif. 

Tapi jangan sekali-kali memberikan hukuman sebagai punishment, karena itu membuat rakyat takut dan marah.

Bagi yang patuh, otomatis akan mencegah penularan baik ke dirinya maupun ke orang lain. Sementara mereka yang tidak patuh, menganggap dirinya kuat dan tidak akan terkena penyakit itu. 

"Ini memang problem, kalau orang tidak takut ya tidak akan patuh pada protokol kesehatan. Tapi jangan sekali-kali memberikan hukuman sebagai punishment, karena itu membuat rakyat takut dan marah. Ini justru berbahaya karena bisa menurunkan imun dan tingkat kepercayaan publik pada pemerintah," kata dia, Senin, 27 Juli 2020. 

Hal itu disampaikan Annastacia dalam rapat percepatan penanganan Covid-19 di gedung A lantai 2 kantor Pemprov Jateng di Semarang. Materi pertemuan membahas fenomena perilaku masyarakat yang tidak percaya dengan Covid-19, berikut penyebaran dan antisipasinya. 

Sejumlah pihak diundang untuk membahas persoalan itu dan mencari solusinya. Selain Annastacia, hadir pakar ilmu sosial seperti Prof Mudjahirin Thohir, Prof Saratri Wilonoyudho dan Agustina Sulastri. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menggagas pertemuan itu berharap ada perubahan perilaku sosial budaya masyarakat atas kepatuhan protokol kesehatan. Ia pun memperhatikan masukan dari Prof Mudjahirin yang menyarankan agar pemerintah memaksimalkan peran tokoh agama.

"Banyak masyarakat yang tidak peduli karena berbagai faktor, salah satunya keyakinan bahwa urusan mati itu urusan Tuhan. Jadi, agar lebih efektif adalah penggerakan tokoh-tokoh agama sebagai garda terdepan sosialisasi pada masyarakat," kata Prof Mudjahirin.

Baca juga: 

Ganjar merasa masukan dari para pakar ilmu sosial itu sangat membantu pemerintah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan protokol kesehatan.

"Memang kami ingin masifkan lagi soal sosialisasi pada masyarakat. Sekarang banyak masyarakat yang sudah tidak peduli, sehingga butuh terobosan-terobosan baru. Kami mengundang para pakar ilmu sosial ini untuk mencari strategi yang tepat dalam memasifkan sosialisasi. Sosialisasi ini penting, karena kami ingin menekan terus penyebaran Covid-19 di masyarakat," kata Ganjar.

Masukan-masukan yang diberikan akan ditindaklanjuti dalam sebuah kebijakan. Termasuk masukan untuk tidak mengenakan denda kepada masyarakat yang abai pada protokol kesehatan.

"Mereka menyampaikan kayaknya lebih baik mengedukasi masyarakat dengan cara memberikan penguatan pada cerita sukses, daripada pemidanaan. Dan saya sepakat dengan masukan itu," tuturnya.

Ganjar juga menyampaikan bahwa para pakar sepakat untuk memperkuat program Jogo Tonggo yang digelar Pemprov Jateng. Hanya saja, program itu harus dilebarkan agar bisa mengena ke komunitas lain. 

"Eksistensi Jogo Tonggo tidak hanya di level RW, tapi kelompok kecil. Misalnya ada usulan Jogo Kerjo untuk menjaga di ruang kerja, tempat industri dan kantor-kantor. Ada masukan Jogo Santri di pondok, Jogo Pasar, Jogo Sekolah dan lainnya. Sehingga, semua punya preverensi sendiri-sendiri sesuai lingkupnya," ucap gubernur rambut putih ini. []

Berita terkait
Ganjar Minta Kades Awasi dan Data Pemudik Idul Adha
Gubernur Ganjar Pranowo meminta kades mendata pemudik Idul Adha, serta mengawasi penerapan protokol kesehatan. Ini untuk antisipasi ledakan covid.
RPH di Jateng Siapkan Besek untuk Daging Kurban
Ganjar Pranowo mengimbau penyembelihan hewan kurban bisa dilakukan di RPH di Jateng. Selain menghindari kerumunan, RPH menyiapkan kemasan besek.
Menjalankan Protokol Kesehatan Corona adalah Ikhtiar
Menjalankan protokol kesehatan merupakan sebuah ikhtiar manusia agar terhindar dari virus corona atau Covid-19.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.