Lagu “HORAS!” Karya Dorman Manik Sorot Keindahan Alam Toba dan Budaya Batak

Ketua Pengurus Yayasan Del, Intan Simanjuntak, menyatakan bahwa komitmen yang dibangun Yayasan Del untuk memperkenalkan keindahan alam.
Ilustrasi: Pemandangan Danau Toba dari atas Bukit Singgolom, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, 12 Maret 2020. (Foto: voaindonesia.com/Anugrah Andriansyah)

TAGAR.id, Jakarta - Dalam mendukung program pemerintah, Yayasan Del dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), mengajak Dorman Manik, Alsant Nababan, dan Pay Siburian, membuat video musik dari lagu berjudul “HORAS!” sebagai lagu tema pariwisata Toba.

Ketua Pengurus Yayasan Del, Intan Simanjuntak, menyatakan bahwa komitmen yang dibangun Yayasan Del bersama para musisi ini adalah untuk memperkenalkan keindahan alam dan budaya Batak ke lingkup nasional dan global.

“Terlebih lagi, Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) oleh pemerintah, dan sebentar lagi akan menyelenggarakan event internasional F1 H20. Ini tentu akan menjadi momentum yang baik untuk memperkenalkan keindahan alam Danau Toba dan juga budaya Batak ke dunia internasional,” ungkap Intan dalam keterangan resmi, Jumat, 17 Februari 2023. 

Video musik “HORAS!” yang menampilkan keindahan alam dan adat istiadat Toba ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara. Terlebih, daerah di sekitar Danau Toba, kini semakin maju pembangunannya.

Semua yang terlibat dalam video musik ini membuktikan bahwa daerah Danau Toba dan sekitarnya memiliki kekayaan yang tidak hanya terletak pada keindahan alam dan budayanya, tetapi juga pada bakat-bakat Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat dikembangkan.

Sementara Ketua Pembina Yayasan Del Luhut Binsar Pandjaitan memberikan apresiasi terhadap karya-karya yang dilakukan oleh Yayasan Del dan para musisi dalam mendukung pariwisata Danau Toba. 

Ia menyatakan bahwa program-program yang dilakukan Yayasan Del sejalan dengan visi misi organisasi, yaitu memajukan kebudayaan dan pariwisata di Sumatera Utara, terutama di daerah sekitar Danau Toba.

Luhut berharap, karya ini dapat terus menginspirasi para musisi dan seniman di Sumatera Utara untuk menciptakan karya-karya yang dapat mempromosikan kebudayaan dan pariwisata daerah.

“Lagu ini memiliki pesan yang sangat kuat tentang pentingnya melestarikan budaya dan tradisi. Lagu ini juga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan kebudayaan Batak kepada dunia, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Danau Toba,” ujar Luhut.

Lagu “HORAS!” yang ditulis dengan lirik berbahasa Batak, menceritakan nilai-nilai baik masyarakat Batak yang diwariskan oleh para leluhur, sehingga walau berada di perantauan, jangan sampai melupakan kampung halaman. 

Lagu ini juga diharapkan dapat menjadi ajakan bagi masyarakat Batak untuk bersama-sama membangun kampung halamannya. Inilah alasan mengapa beberapa kabupaten di sekitar Danau Toba dipilih sebagai lokasi pembuatan video musik “HORAS!”.

Lagu “HORAS!” akan disiarkan perdana di Radio Del FM pada tanggal 17 Februari 2023, kemudian akan dirilis di berbagai platform musik digital mulai tanggal 18 Februari 2023. Video musik “HORAS!” juga dapat disaksikan di YouTube Yayasan Del pada tanggal 23 Februari 2023, sekaligus menyemarakkan acara F1 H2O di Toba. []

Berita terkait
Menko Luhut Sebut Perlu Kolaborasi untuk Ciptakan Ekosistem Kendaraan Listrik
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai “raja” baterai kendaraan listrik.
Menko Luhut Tergetkan Perjalanan 1,4 Miliar Wisatawan Nusantara
Menko Luhut mengapresiasi Pj. Gubernur Banten beserta jajaran, selaku campaign manager, bersama Kementerian Perhubungan selaku co-campaign.
Menko Luhut Lakukan Kunjungan Kerja di Tiga Negara di Afrika
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja di beberapa negara di Afrika.
0
Lagu “HORAS!” Karya Dorman Manik Sorot Keindahan Alam Toba dan Budaya Batak
Ketua Pengurus Yayasan Del, Intan Simanjuntak, menyatakan bahwa komitmen yang dibangun Yayasan Del untuk memperkenalkan keindahan alam.