TAGAR.id - Produsen barang mewah asal Prancis, Hermes, pada Jumat, 28 Juli 2023, melaporkan lonjakan laba yang besar untuk paruh pertama tahun ini. Laba tersebut berasal dari tumbuhnya penjualan "luar biasa" di Asia saat China bangkit dari pembatasan Covid-19 selama bertahun-tahun.
Produsen barang-barang kulit, syal sutra dan perhiasan itu mengatakan laba bersih mencapai 2,2 miliar euro (2,4 miliar dolar AS) antara Januari dan Juni 2023, naik 36 persen dari periode yang sama tahun lalu. Penjualannya naik 22 persen menjadi 6,7 miliar euro.
Hermes melaporkan "momentum kuat" di semua lini bisnis dan semua wilayah, tetapi pertumbuhan "luar biasa" justru terjadi di Asia.
Penjualan di Asia, tidak termasuk Jepang, tumbuh 23,7 persen menjadi 3,3 miliar euro, kata Hermes, menggarisbawahi penjualan Tahun Baru Imlek yang "sukses".
Perusahaan mengatakan "momentum kuat di China Raya dan di seluruh kawasan, khususnya di Singapura, Thailand, Australia, dan Korea".
Hermes juga mencatat bahwa angka kuartal kedua mengalami peningkatan karena "dasar perbandingan yang menguntungkan" dari tahun sebelumnya ketika China memberlakukan pembatasan pandemi yang kemudian telah dicabut.
Hermes berhasil mencatatkan performa keuangan yang baik dibandingkan pesaingnya LVMH dan Richemont di Amerika Serikat dengan penjualan di kawasan Amerika tumbuh 20,7 persen menjadi 1,2 miliar euro di ekonomi terbesar dunia itu. (ah/rs)/AFP/voaindonesia.com. []