Jakarta - Kementerian Agama menetapkan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah jatuh pada 31 Juli 2020 mendatang. Lembaga pimpinan Menteri Fachrul Razi itu membuat keputusan tersebut berdasarkan hasil sidang isbat penentuan awal 1 Dzulhijjah 1441 H yang jatuh pada 22 Juli 2020.
Idul Adha sendiri sangat identik dengan pemotongan hewan kurban oleh masyarakat muslim yang menjadi salah satu anjuran dalam ajaran Islam. Namun, tahukah pembaca berapa banyak hewan kurban yang dipotong setiap tahun? Lalu, berapa pula nilai komersil yang digelontorkan kaum muslim dalam perayaan ini?
Mengutip siaran resmi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian, disebutkan bahwa proyeksi hewan yang akan dikurbankan pada tahun ini berjumlah 1.802.651 ekor. Angka tersebut terdiri dari sapi 541.568 ekor, kambing 853.212 ekor, domba sebanyak 392.185 ekor, serta kerbau 15.686.
Apabila asumsi rerata harga sapi dan kerbau adalah Rp 20 juta, maka total nilai yang dikeluarkan oleh masyarakat sebesar Rp 11,14 triliun ((Sapi 541.568 ekor + kerbau 15.686 ekor) x Rp 20 juta).
Kemudian, dengan estimasi harga kambing dan domba Rp 2 juta, maka nilai yang terkumpul berjumlah Rp 2,49 triliun ((kambing 853.212 ekor + domba 392.185 ekor) x Rp 2 juta).
Sehingga, apabila dilakukan penggabungan akan diperoleh hasil Rp 13,63 triliun perputaran uang yang sangat potensial untuk mendongkrak perekonomian nasional.
Nilai Rp 13,63 triliun hampir setara dengan US$ 1 miliar (asumsi kurs US$ 1 = Rp 13.600). Percaya atau tidak , besaran ini sama dengan perolehan Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) setiap bulannya yang sebesar US$ 1 miliar.
Sehingga, dalam satu tahun PDB nasional berada pada kisaran US$ 1 triliun. Dengan kata lain, US$ 1 miliar merepresentasikan 1 persen PDB.
Jadi, tidaklah berlebihan jika narasi penyelenggaraan ibadah kurban di Indonesia menyokong 1 persen Produk Domestik Bruto. Fakta ini dipercaya telah terjadi selama puluhan tahun silam. Bahkan, jauh sebelum CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengklaim hal serupa lewat perusahaan rintisan miliknya.