Agam - Sebuah video dan postingan terkait dugaan penindakan paksa berupa penarikan sepeda motor yang diduga dilakukan oleh oknum Polisi Lalu Lintas (Polantas) di Polres Agam viral di media sosial Facebook.
Informasinya, dalam postingan di akun Facebook dengan nama pengguna Jhunie Chie Ijuich tersebut disebutkan bahwa polisi dituding bertindak arogan dengan dengan mengambil paksa motor knalpot racing milik salah seorang remaja berinisial R di depan sebuah bengkel kawasan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
"Sikap arogan seorang pengayom masyarakat!!! Kejadian pada malam Minggu tgl 24-10-2020 sekitar pukul 11:40 malam di bengkel/rumah di samping SLB NEGERI 01 LUBUK BASUNG. Pengambilan paksa sepeda motor di dalam rumah oleh KASAT LANTAS POLRES AGAM. Motor tersebut dalam keadaan TIDAK HIDUP (RUSAK) dan di dorong dari tiku ke Padang baru LUBUK BASUNG," begitu potongan ujaran akun tersebut seperti dikutip Tagar, Rabu, 28 Oktober 2020.
Pemilik akun, Rahmad Hidayat, 26 tahun, mengatakan, kejadian berawal di saat salah seorang pelanggannya bernama Rizki ingin melakukan modifikasi dan perbaikan pada mesin motor karena ingin mengikuti turnamen balap resmi yang diselenggarakan di Kota Padang, Sumbar.
"Dia datang bersama dua rekannya ke bengkel saya pada malam hari, pada saat sedang nego terkait harga datang sejumlah polisi yang juga ada Kasat Lantasnya ke bengkel saya sembari meminta kami membubarkan diri, namun disaat itu dia juga hendak mengambil sepeda motor pelanggan saya itu dengan alasan knalpot racing," kata Hidayat saat dihubungi Tagar melalui sambungan seluler, Kamis, 29 Oktober 2020.
Sudah lama kami TO, namun untuk pemilik bengkel belum kami panggil.
Hidayat menjelaskan bahwa motor yang dibawa oleh Rizki merupakan motor yang akan direparasi karena akan mengikuti kejuaraan balapan resmi yang akan diselenggarakan di Kota Padang.
"Namun polisi bergeming dan tetap berniat hendak bawa motor itu, alasannya knalpot racing dan pajaknya tidak hidup, setahu saya kalau soal pajak bukan wewenang polisi. Selain itu, bengkel saya ini bengkel resmi dan ada izinnya, jadi ketika ada orang mau ikut turnamen, biasanya mereka ke sini," katanya.
Sementara itu, Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan membenarkan bahwa video viral oknum polisi ribut dengan pemilik kendaraan bermotor di sebuah bengkel merupakan jajarannya dan oknum polisi itu adalah Kasat Lantas, Iptu Doni Apriandi.
"Benar, itu anggota saya dan dia sudah menjelaskan duduk perkaranya, ternyata sepeda motor ini menggunakan knalpot racing dan dokumen berkendaranya tidak lengkap, seperti pajaknya yang sudah mati," kata Dwi Nur saat dihubungi Tagar melalui sambungan seluler.
Dwi mengatakan, penindakan dilakukan oleh pihaknya lantaran sudah banyak laporan dari masyarakat terkait suara bising knalpot racing di jalan, khususnya di kawasan Lubuk Basung.
"Karena kami melakukan penertiban tida hanya pada Operasi Zebra Singgalang saja, melainkan di hari-hari biasa kami juga melakukan kegiatan serupa untuk meminimalisir berbagai macam pelanggaran," katanya.
Selain itu Dwi Nur menyebut bahwa bengkel yang menjadi lokasi tempat sepeda motor milik Rezki yang disita petugas juga sudah lama menjadi Target Operasi (TO) polisi karena disinyalir sering menerima sepeda motor yang akan dimodifikasi dan dipasang knalpot racing.
"Sudah lama kami TO, namun untuk pemilik bengkel belum kami panggil, namun bagi pesepeda motor yang mau mengambil kendaraannya, harus melengkapi dahulu dokumen berkendaranya," tuturnya. []
