Jakarta - Pendiri perusahaan e-commerce Alibaba, Jack Ma, dilaporkan hilang selama lebih dari dua bulan setelah melontarkan kritis tajam terhadap kebijakan sistem keuangan di negara China pimpinan Presiden Xi Jinping, lewat pidato kontroversialnya pada Oktober 2020 lalu.
Miliarder Tiongkok itu tidak lagi terlihat di depan umum sejak November tahun lalu dan tidak pernah mencuitkan pernyataan melalui akun Twitter-nya semenjak 10 Oktober 2020 lalu. Hal ini, memantik sejumlah desas-desus mengenai keberadaannya.
Laman Reuters mencatat, Jack Ma terakhir kali muncul di muka publik saat memberikan pidato di sebuah forum pada Oktober tahun lalu.
Belakangan, pengusaha tajir itu juga digeser posisinya sebagai juri di ajang Africa’s Business Heroes, yang merupakan kompetisi bagi para wirausahawan.
Jack Ma tidak muncul di episode terakhir Africa’s Business Heroes yang ditayangkan pada bulan November 2020. Acara tersebut merupakan ajang yang memberikan kesempatan bagi para pengusaha pemula di Afrika untuk bersaing memenangkan hadiah uang tunai senilai US$ 1,5 juta.
Laman Financial Times melaporkan, posisi Jack Ma sebagai juri digantikan oleh Lucy Peng, seorang eksekutif Alibaba, untuk menilai pertunjukan tersebut. Menurut juru bicara perusahaan, pengusaha berusia 56 tahun itu tidak bisa hadir karena jadwalnya yang padat.
Meski begitu, desas-desus mengenai keberadaan Jack Ma kian menjadi-jadi setelah nama sang pengusaha dihapus dari situs resmi dan video promosi acara tersebut.
- Baca juga: Ibarat Gula, IPO Perusahaan Jack Ma, Ant Diburu Investor Ritel
- Baca juga: IPO Ant Group Tertunda, Jack Ma Rugi Rp 37,3 Triliun
Teka-teki dan berbagai dugaan seputar menghilangnya Jack Ma, kian mengemuka saat otoritas China meningkatkan pengawasan terhadap kerajaan bisnis miliknya, termasuk afiliasi Alibaba, Ant Group, beberapa saat setelah pidato berisi kritik tersebut disampaikan. []