Bali - Kristen Gray warga Negara Amerika Serikat diperiksa Polisi di Bali karena ciutannya di Twitter mengajak warga negara lain ke Bali padahal Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19.
Menurut kuasa hukumnya, Kristen Gray sempat shock karena ciutannya di Twitter trending di media sosial, namun kuasa hukumnya menganggap Kristen Gray tidak bersalah.
Secara prosedur, dimana pelanggarannya? toh kalaupun dia mengundang orang untuk datang ke Indonesia dalam masa Covid sekarang ini, apakah dia berdaya untuk memasukan orang itu.
Hal ini diungkapkan karena tidak ada prosedur yang dilanggar Kristen Gray, karena dia hanya sebatas mengajak orang untuk datang ke Bali namun untuk perizinan boleh tidaknya orang masuk ke Indonesia aturannya tetap ada di pemerintah.
"Secara prosedur, dimana pelanggarannya? toh kalaupun dia mengundang orang untuk datang ke Indonesia dalam masa Covid sekarang ini, apakah dia berdaya untuk memasukan orang itu, tentu harus ada aturan dan peraturan dari kita yang diterapkan di Indonesia ini," ujar Erwin Siregar, kuasa hukum Kristen Gray," Selasa 19 Januari 2021.
Imigrasi periksa Kristen Gray pada, Selasa 19 Januari 2021 untuk memastikan pelanggaran keimigrasian yang dilakukannya. Imigrasipun akan memeriksa kelengkapan keimigrasian Kristen sebelum menjatuhkan sanksi.
Kadiv Imigrasi Kanwil Kumham Bali, Eko Budianto mengatakan, kita lihat dulu apakah pelanggarannya di sisi keimigrasian ataukan di sisi yang lain, kita akan mengecek terlebih dahulu.
"Kita bisa melakukan tindakan yang lebih jauh, tapi kita lihat dulu, takutnya nanti malah ternyata pelanggarannya bukan di sisi keimigrasian tapi di sisi lain," tutur Eko Budianto.
Kristen Gray belakangan ini jadi perbincangan netizen tanah air setelah mencuit di akun Twitternya bahwa ia kini menjalani hidup menyenangkan di pulau dewata karena biaya hidup yang rendah serta bisa bergaya hidup mewah.
Namun warganet mempermasalahkan promosi yang dilakukan Gray ketika ia mengklaim memiliki visa khusus dan memiliki trik untuk masuk ke Indonesia di tengah pandemi.
Kita bisa melakukan tindakan yang lebih jauh, tapi kita lihat dulu, takutnya nanti malah ternyata pelanggarannya bukan di sisi keimigrasian.
Ia juga bahkan menceritakan pengalamannya dalam bentuk buku elektronik yang dijual seharga 30 Dollar Amerika atau setara Rp 400 ribu rupiah.
Ia kemudian dikecam warganet, tindakannya dinilai tidak bijak terlebih di tengah Pandemi Covid-19.
Tim imigrasi dan Kemenkumham Bali sempat menurunkan tim untuk mencari keberadaan Kristen Gray, namun saat ditelusuri di sistem imigrasi, nama Kristen Gray tidak terdaftar.
Bahkan saat ini akun Twitter Kristen Gray terkunci dan tidak dapat diakses untuk publik. []
