Kotak Kosong Menang, Tamparan Bagi Parpol dan Rasionalitas Masyarakat

Kotak kosong menang, tamparan bagi parpol dan rasionalitas masyarakat. Sang calon tunggal itu didukung penuh oleh 10 parpol.
Kotak Kosong Menang, Tamparan Bagi Parpol dan Rasionalitas Masyarakat | Munafri Arifuddin (tengah) calon wali kota Makassar ditengah para pendukungnya saat pengumuman bahwa dirinya menang lawan kotak kosong berdasar penghitungan sendiri, Rabu (27/6/2018). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 28/6/2018) - Kemenangan kotak kosong lawan calon tunggal dalam pilkada Makassar merupakan tamparan keras bagi partai politik. Karena sang calon tunggal tersebut didukung penuh oleh 10 parpol. Di sisi lain menunjukkan bahwa masyarakat semakin rasional, menggunakan akal sehat dalam menentukan pilihan.

Hal itu disampaikan Prof Marwan Mas pengamat hukum dari Universitas Bosowa (Unibos) pada Tagar News, Kamis pagi (28/6).

Sebelumnya berdasar hasil hitung cepat berbagai lembaga survei independen, pasangan calon tunggal Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) dikalahkan oleh kotak kosong dengan prosentase kemenangan 50 persen lebih.

Berikut pandangan Marwan selengkapnya mengenai fenomena kemenangan kotak kosong dalam pilkada Makassar:

"Model-model yang selama ini intervensi, kemudian intimidasi, bahkan dengan cara-cara politik uang itu kadang tidak mempan lagi untuk membuai masyarakat dengan mengatakan pilih ini. Akan terjadi pergeseran ketika masyarakat melihat hasil nyata, kerja nyata yang dilakukan oleh pemerintah. Kalau memang bekerja dengan baik, maka tanpa uang dan tanpa apa pun juga pasti akan dipilih.

Kemenangan kotak kosong merupakan tamparan besar bagi partai politik terutama elit-elitnya bahwa ternyata mereka tidak didengar oleh masyarakat. Kekalahan pasangan Appi-Cicu itu juga adalah kekalahan elit-elit partai politik terutama yang ada di balik pasangan ini.

Ini juga menjadi pelajaran besar bagi mereka, hati-hati menjelang pemilihan legislatif yang akan datang. Masyarakat sudah menilai siapa mereka dan mereka juga pasti berpikir ternyata masyarakat sudah tidak melirik partai tetapi sudah berubah cara pandang dengan memilih figur. Itu yang harus partai politik pelajari sekarang.

Partai itu mau bekerja kalau ada uang, bagaimana mau bekerja kalau tidak ada uang? Kalaupun uang ada, tapi sekarang partai lagi ngirit-ngiritnya untuk membantu dia maksimalkan di pemilihan legislatif."

Selebrasi Kemenangan

Tim Appi-Cicu membuat penghitungan sendiri dan dalam penghitungan sendiri itu Appi-Cicu menang melawan kotak kosong. Sementara rivalnya yang tersingkir, yaitu Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto mengklaim kemenangan kotak kosong dan ia bersyukur untuk kemenangan kotak kosong.

Mengenai klaim kemenangan Appi-Cicu yang bertentangan dengan hitung cepat (quick count) independen, juga klaim pihak lain yang gembira atas kemenangan kotak kosong, Marwan mengatakan sah-sah saja. 

Ia menyebutkan tiga kemungkinan di balik klaim kemenangan.

Pertama, klaim-mengklaim hasil penghitungan dalam proses pemilihan wali kota dan wakil wali kota menurut versi masing-masing adalah wajar-wajar saja, asalkan didasari data-data yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kedua, bisa juga ini bagian dari upaya untuk tetap mendapatkan jalan bahwa sepanjang belum ada keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) apa pun bisa terjadi. Sehingga mengklaim adalah bagian dari upaya mereka untuk mencoba mendapatkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Ketiga, klaim merupakan bagian dari strategi untuk menjaga solidaritas tim supaya jangan ada yang mencoba-coba untuk keluar dari kesepakatan-kesepakatan dan tetap ada ruang untuk itu.

Marwan menambahkan, sisi positif dari aksi saling klaim dari dua kubu adalah bagian dari upaya saling mencegah kemungkinan adanya orang-orang yang bermain di balik proses rekapitulasi yang dilakukan KPU.

"Ini namanya saling menjaga, berangkat dari kecurigaan satu sama lain," katanya.

Sebelumnya dilansir Antara, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) harus pasrah dikalahkan kolom kosong di TPS-nya 03 SD Mangkura 1, Kelurahan Sarewigading, Kecamatan Ujungpandang, Makassar, Rabu.

Berdasarkan hasil penghitungan suara di TPS tersebut pasangan ini kalah dengan perolehan 43 suara untuk Appi-Cicu dan kolom kosong 91 suara. Jumlah suara sah 134 dan lima suara tidak sah dengan total kertas suara 139 buah.

Ketua KPPS di TPS 03 Nataniel Mayor Andala, mengatakan penghitungan suara tersebut lebih banyak pemilih mencoblos kolom kosong. Meski demikian Munafri juga mencoblos di TPS setempat.

Sementara jumlah suara yang masuk atau partisipasi masyarakat pada TPS 03 mencapai lebih 50 persen yakni 139 pemilih dari 236 Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Di tempat terpisah, hasil penghitungan cepat lembaga survei Celebes Research Center (CRC) data masuk hingga pukul 19. 30 Wita yang dirilis di hotel Sheraton sebanyak 85 persen dengan partisipasi pemilih 59 persen, pasangan Appi-Cicu memperoleh 46,61 persen sementara kolom kosong sebesar 53,39 persen.

Dikonfirmasi terpisah, Munafri melalui telepon genggamnya telah mengetahui hasil penghitungan dirinya kalah di TPS tempat dia mencoblos. Namun dirinya heran saat mendatangi TPS pagi tadi jumlah pemilih terlihat hanya beberapa orang.

"Tadi waktu saya mencoblos masih sunyi, tapi banyak pegawai-pegawai saya lihat," katanya saat dihubungi wartawan .

Kendati demikian menanggapi hasil penghitungan lembaga survei yang memenangkan kolom kosong, pihaknya masih menunggu hasil real count atau penghitungan resmi KPU, sebab timnya juga mempunyai tim penghitungan internal.

"Kami masih menunggu real count secara resmi dan kami sementara menghitung. Kami punya tabulasi sendiri untuk menghitung seperti apa yang benar. Kita tunggu keputusan KPU secara resmi, " katanya.

Sementara dari posko pemenangan Appi-Cicu di jalan Andi Pangeran Pettarani terpantau malam tadi, massa pendukung bersama Appi-Cicu melaksanakan selebrasi kemenangan. Hal tersebut karena mereka mengklaim hasil penghitungan internalnya perolehan suara mencapai 52,14 persen, dan kolom kosong 47,86 persen. (rio)

Berita terkait
0
Keuntungan dan Kerugian Anies Baswedan Menerima Sunny Tanuwidjaya
Apakah Anies Baswedan akan dapat keuntungan atau justru dapat kerugian dengan dukungan Sunny Tanuwidjaya yang pernah dekat dengan Ahok dan PSI.