Korut Mobilisasi Militer untuk Hentikan Penyebaran Covid-19

Korea Utara (Korut) memobilisasi militernya untuk membantu menghentikan penyebaran Covid-19
Personel militer dari Korps Medis Tentara Rakyat Korea menghadiri peluncuran kampanye peningkatan pasokan obat-obatan, di tengah pandemi Covid-19, di Pyongyang, Korea Utara. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, Pyongyang, Korut – Korea Utara (Korut) memobilisasi militernya untuk membantu menghentikan penyebaran Covid-19, seperti diberitakan oleh media pemerintah. Sementara itu dilaporkan hampir 270.000 orang lebih menderita demam dalam satu hari.

Enam orang meninggal, lapor media pemerintah. Jumlah kematian resmi menjadi 56. Lebih dari 1.483.060 orang atau 5,7% populasi Korea Utara, sakit sejak pemantauan dimulai pada akhir April.

Para ahli percaya jumlah kasus penularan varian omicron itu lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh angka mengingat kemampuan Korea Utara yang terisolasi, terbatas dalam melakukan tes dan negara itu telah menutup perbatasannya sejak awal 2020. Belum jelas berapa banyak dari mereka yang baru sakit yang mengidap Covid-19.

Satu hari setelah pemimpin Kim Jong Un menegur para pejabatnya karena “kemampuan mengeksekusi yang tidak bertanggung jawab” dalam menyimpan obat-obatan negara, kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, Selasa, 17 Mei 2022, melaporkan tindakan nasional dalam persiapan untuk perjuangan pada masa depan.

Menunjukkan pria-pria dalam seragam militer, masker hitam dan ikat pinggang merah, KCNA melaporkan bahwa tentara berjanji setia untuk "meredakan krisis kesehatan masyarakat di Ibu Kota Pyongyang."

Pejabat tinggi politbiro memeriksa apotek di beberapa distrik, sementara pabrik meningkatkan produksi obat-obatan dan pasokan medis yang dibutuhkan, kata KCNA. Sekitar 11.000 dosen kedokteran, mahasiswa, dan pejabat pada Senin mendatangi rumah-rumah untuk mencari "orang yang demam" untuk diobati.

Walaupun melaporkan angka infeksi yang tinggi, Korea Utara belum menanggapi tawaran bantuan dari Korea Selatan.

penyemprotan disinfektan di pyongyangKaryawan menyemprotkan disinfektan di Pyongyang, Korut. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Kementerian unifikasi Seoul, yang bertanggung jawab atas urusan antarKorea, pada Senin (16/5) telah mengirim undangan yang mengusulkan pembicaraan tingkat kerja tentang bagaimana Korea Selatan bisa membantu Korea Utara dalam upaya mengatasi epidemi itu.

Dalam pesan yang ditandatangani Menteri Unifikasi baru Korea Selatan Kwon Young-se, dikatakan bahwa Seoul siap membantu dengan alat uji, obat-obatan, masker dan vaksin. Korea Selatan mendesak tanggapan cepat Pyongyang untuk membatasi kerusakan akibat Covid-19.

Pada pertengahan Maret, varian omicron mendorong tingkat Covid-19 Korea Selatan ke puncak lebih dari 600.000 kasus harian. Situasi itu kini terkendali dan negara itu telah menghapus karantina terakhir. (ka/ab)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Demam “Eksplosif” Akibatkan Kematian Pertama Covid-19 di Korea Utara

Covid-19 Bikin Rakyat Korea Utara Makan Daging Kelinci

Cat Rambut dan Pakai Legging Ketat di Korut Dicap Pengkhianat

Kim Jong Un Eksekusi Mati Warga Korut Nonton Drakor

Berita terkait
Kim Jong Un Kritik Langkah Penanganan Covid-19
Korea Utara (Korut) pada Senin, 16 Mei 2022, melaporkan delapan kasus kematian baru akibat Covid-19
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.