Korea Selatan Ungkap Sukses Pemilu Saat Pandemi

Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, Korea Selatan berhasil menggelar pemilu. Partisipasi warganya dalam pemilihan tertinggi sejak 1992.
Suasana pemilu saat pandemi Covid-19 di Korea Selatan (Foto:epa.eu)

Bogor - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom berbagi kisah sukses pemilihan umum saat pandemi Covid-19. Kim mengklaim Korea Selatan menjadi satu-satunya negara di dunia yang berhasil menggelar pemilu di tengah pagebluk.

Kim mengatakan, partisipasi masyarakat pada pemilu yang digelar 15 April 2020 itu sangat tinggi. Meski pandemi belum kelar di Negeri Gingseng, partisipasi masyarakat dalam pemilu mencapai 96,6 persen atau tertinggi sejak 1992.

"Semua ikut ambil bagian untuk menjaga keamanan satu sama lain," kata Kim usai bertemu Tito Karnavian, Jakarta, Senin, 8 Juni 2020.

Oleh karena itu, setiap warga termasuk pasien Covid-19 dapat menyalurkan hak politiknya. Bagi Kim, pola baru dalam pemilu Korea Selatan tahun ini tidak lepas dari kekuatan kebersamaan.

"Berkat solidaritas semua orang, termasuk awak media," ujarnya.

Berkat solidaritas semua orang, termasuk awak media.

Dubes meyakini solidaritas dalam masyarakat menjadi kunci penting bagi suksesnya pemilihan di semua negara. Oleh karena itu, ia berharap Indonesia dengan semangat gotong royongnya berhasil menggelar pemilihan kepala daerah tahun ini walaupun Covid-19 masih mewabah.

"Bagi Indonesia tentu perlu sebuah keyakinan dan kerjasama dengan gotong royong," ucapnya.

Baca  juga:

Tahapan pemilihan di Korea Selatan telah dimulai sejak Januari, Februari dan Maret 2020. Tahapan pemilihan tetap dilakukan meski pada masa itu Korea Selatan menghadapi puncak pandemi.

Negeri berpenduduk 51 juta lebih ini kemudian menggelar pemilihan legislatif pada pertengahan April saat jumlah kasus Covid melandai. Dari lima partai peserta pemilihan, Partai Demokrat dan partai koalisinya meraup suara tertinggi dengan mendapatkan 180 dari 300 kursi.

Demokrat sendiri memenangkan 163 kursi, jumlah tertinggi yang diraih semua partai di Korea Selatan sejak 1960. Sementara Partai Persatuan Masa Depan bertengger di urutan kedua dengan 103 kursi.

Menurut Tito, Korea Selatan berhasil menerapkan sistem baru dalam pemilihan kali ini. Salah satunya bagaimana Komisi Pemilihan Korea Selatan memberikan akses menyalurkan hak politik kepada pasien positif corona.

"Beliau memberikan masukan bagaimana penggunaan alat pelindung bagi petugas untuk melayani pemilih positif, melayani pemilih yang sedang dikarantina dan kemudian jenis-jenis pelindung apa yang dipakai saat pemilihan," kata Tito Karnavian

Kim berharap kisah sukses dari Semenanjung Korea ini dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Indonesia. Sukses yang Kim maksud bukan hanya aman dari gelombang kasus Covid-19, tapi juga melibatkan lebih banyak masyarakat dibandingkan pemilu sebelumnya.

"Hari ini saya juga menyampaikan harapan kami kepada bapak Menteri agar pilkada yang akan diselenggarakan di Indonesia tanggal 9 Desember nanti dapat berlangsung secara sukses, aman dan juga dengan partisipasi yang sangat tinggi," kata Dubes Korea Selatan ini.[] 

Berita terkait
Tutut Cerita Soeharto Menolak Lari ke Luar Negeri
Tutut mengenang ayahnya, Soeharto, sebagai sosok kesatria. Pak Harto, kata dia, menolak lari ke luar negeri saat demonstrasi 1998 meletus.
PSBB Transisi, Transjakarta Belum Buka Semua Layanan
Transjakarta belum membuka semua layanan angkutannya meski DKI Jakarta memasuki PSBB masa transisi menuju tatanan baru atau new normal.
Viral Gadis Pangkep Menikahi Pria Tua
Perempuan 21 tahun rela menikah dengan duda 60 tahun di Pangkep. Ia mengaku menerima pinangan sang duda untuk membantu ekonomi orang tua.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).