Korea Selatan Salip China Dalam Jumlah Kasus Virus Corona

Jumlah kasus virus corona di Korsel lebih banyak daripada di China sejak awal Maret 2021, sebelumnya jumlah kasus di China selalu lebih banyak
Warga memakai masker, untuk mencegah tertular Covid-19 setelah virus corona merebak, berjalan di sebuah distrik perbelanjaan di Seoul, Korea Selatan, 23 Maret 2020 (Foto: voanews.com/Reuters)

Jakarta – Di awal pandemi virus corona (Covid-19) yang terdeteksi pertama kali di Wuhan, China, seperti dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) tanggal 31 Desember 2019 disebut Korea Selatan (Korsel) akan jadi episentrum pandemi setelah China. Tapi, perkiraan itu meleset karena jumlah kasus di Korsel selalu lebih sedikit dari China, tapi sejak 1 Maret 2021 Korsel justru menyalip China dalam jumlah kasus virus corona.

Ketika virus corona merebak di China pemerintahan Korsel langsung menjalankan beberapa program untuk membendung penyebaran karena Negeri Ginseng itu jadi tujuan utama pelancong dari Wuhan dan kota-kota lain di China. Apalagi waktu itu menjelang tahun baru dan hari raya Imlek.

ibu kota korselIbu kota Korea Selatan, Seoul memerlukan pembatasan lebih ketat (Foto: dw.com/id)

Ratusan ribu warga China melancong ke Korsel, tapi kasus penyebaran virus corona bisa dibendung karena Korsel melarang warga yang tidak berkepentingan dengan pariwisata keluar rumah. Sedangkan warga yang kontak langsung dengan pelancong, seperti petugas di bandara, transportasi, hotel, restoran, dan lain-lain disiapkan agar tidak tertular virus corona yaitu menerapkan protokol kesehatan. Di Indonesia dikenal dengan 3M, yaitu selalu memakai masker, menjag jarak fisik dan sering mencuci tangan.

Sedangkan program lain yang dilakukan Korsel adalah tes swab dengan PCR skala nasional di 600 pusat tes. Ada pula tes drive in terhadap pengendara di beberapa kota. Selanjutnya dilakukan tracing (pelacakan) terhadap kontak kasus sampai buntu. Warga yang terdeteksi positif menalani perawatan.

Sampai 31 Desember 2020 jumlah kasus virus corona di Korsel hanya 60.740, sedangkan di China sebanyak 87.052. Dua negara yang diperkirakan jadi ‘neraka’ pandemi virus corona itu ada di ‘papan tengah’ pandemi pada peringkat 80-an dunia.

ilus covid negara salip korselWarga berjalan dengan memakai masker di pusat perbelanjaan di Seoul, Korea Selatan, 11 Juni 2020. (Foto: voanews.com/AP).

Tapi, sejak Januari 2021 kasus harian di Korsel mulai banyak sehingga pada tanggal 1 Maret 2021 jumlah kasus di Korsel mencapai 90.028, sedangkan di China 89.912.

Tanggal 7 Maret 2021 jumlah kasus di Korsel sebanyak 92.471 yang menempatkan Korsel di peringkat ke-84 dunia dan China dengan 89.975 kasus di peringkat ke-86 dunia daru 219 negara yang melaporkan kasus ke worldometer. []

Berita terkait
Virus Corona Matikan Pusat Perbelanjaan Korsel
Dampak penyebaran virus corona memengaruhi pusat perbelanjaan hingga pengiriman smartphone secara global.
Covid-19 Mesir Susul Afrika Selatan Lewati Korsel
Pandemi virus corona baru (Covid-19) terus bergejolak, giliran Mesir yang melaporkan kasus positif Covid-19 melampaui jumlah kasus di Korea Selatan
Covid-19 di Pakistan dan Singapura Lampaui Korsel
Pandemi virus corona (Covid-19) belum juga menunjukkan tanda-tanda reda, malah terjadi kejar-kejaran jumlah kasus positif Covid-10 di banyak negara
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan