Korea Selatan Kirim Alat Tes Covid-19 ke AS

Korea Selatan mengirim 600 ribu alat uji coronavirus Covid-19 ke Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 14 April 2020, atas permintaan Presiden Trump.
Para peneliti mendemonstrasikan sampel iLAMP Novel-Coronavirus Detection Kit di kantor iONEBIO\'s di Seongnam, Korea Selatan, 26 Maret 2020. (Foto: ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji/TM).

Jakarta - Korea Selatan mengirim 600 ribu alat uji coronavirus Covid-19 ke Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 14 April 2020, menyusul permintaan dari Presiden Donald Trump, demikian dikatakan seorang pejabat Seoul kepada Reuters, dikutip dari Antara, Senin, 13 April 2020.

Presiden Trump meminta pengiriman alat uji Covid-19 saat berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 25 Maret 2020, karena AS sedang menghadapi wabah yang menyebar cepat di banyak negara bagian.

Pesawat kargo Badan Manajemen Darurat AS yang mengangkut peralatan tersebut dijadwalkan berangkat pada pukul 22.30 (1330 GMT) pada Selasa, 14 April 2020, menurut pejabat yang tidak ingin disebutkan identitasnya karena sensitivitas diplomatik isu ini.

Alat uji tersebut dibuat oleh dua dari tiga perusahaan yang telah mengantongi izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS, kata pejabat itu tanpa menyebutkan nama perusahaan yang dimaksud.

Pengiriman akan diserahkan dan dibiayai oleh pemerintah AS, sementara 150 ribu alat uji tambahan akan diekspor dalam waktu dekat untuk dijual melalui pengecer lokal, kata pejabat itu.

Menteri luar negeri Korea Selatan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Perusahaan-perusahaan Korea Selatan sebelumnya telah mengirimkan alat uji ke kota-kota AS termasuk Los Angeles, tetapi pengiriman kali ini akan menandai pesanan massal pertama dari pemerintah federal AS.

Setelah berjuang dengan wabah besar pertama di luar China, Korea Selatan sebagian berhasil mengendalikan kasus-kasus virus korona tanpa gangguan besar berkat kampanye pengujian besar-besaran dan pelacakan kontak intensif.

Suksesnya Korea Selatan dalam merespons wabah Covid-19 antara lain didorong oleh pejabat pemerintah dan perusahaan swasta untuk mengembangkan dan mengamankan persetujuan pengaturan untuk pengujian, yang memungkinkan negara itu untuk dengan cepat menguji ribuan warganya.

AS telah mencatat lebih banyak kematian akibat virus corona dibandingkan negara lain, dengan hampir 22 ribu meninggal dunia pada Minggu lalu. Sebanyak 42 negara bagian di AS telah memberlakukan perintah ketat bagi warganya untuk tinggal di rumah.

"Kami telah bergerak secepat mungkin untuk mendapatkan izin yang diperlukan mengingat urgensi situasi di sana," kata pejabat Korea Selatan itu.[]

Berita terkait
Korea Selatan Laporkan Pasien Covid-19 Kambuh Lagi
Korea Selatan melaporkan ada pasien yang sudah sembuh Covid-19 kembali positif, paling tidak dilaporkan 116 warga mengalami hal tsb.
Rekor Terbaru Rusia Catat 2.558 Kasus Covid-19
Rusia mencatat total 18.328 kasus coronavirus Covid-19 dengan jumlah infeksi harian mencetak rekor baru yakni 2.558 kasus.
Vaksin Virus Corona Siap Digunakan September 2020
Profesor vaksinologi dari Universitas Oxford, Inggris, Sarah Gilbert mengungkapkan vaksin virus corona siap digunakan pada September 2020.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.