Pada 30 Oktober, outlet berita lokal Dispatch mengungkapkan riwayat kencan kontroversial dari chef terkenal Kang Seung Won, yang lebih dikenal dengan nama panggung Triple Star. Menurut laporan, Kang Seung Won melakukan perselingkuhan dan akhirnya diceraikan oleh istrinya. Kontroversi ini mengejutkan banyak penggemar dan penonton yang mengenalnya dari program masak populer "Culinary Class Wars" di Netflix.
Triple Star, yang berusia 33 tahun, adalah pemilik restoran Trid di Cheongdam-dong, Seoul. Ia menjadi salah satu peserta yang paling dijagokan dalam kompetisi masak "Culinary Class Wars" karena keahliannya dalam memasak fine-dining kontemporer. Namun, reputasinya kini tercoreng akibat serangkaian tuduhan yang muncul.
Menanggapi tuduhan tersebut, Triple Star membantah semua kontroversi yang melibatkan perselingkuhan, ghosting, dan bahkan ancaman pembunuhan. Ia menyatakan bahwa semua tuduhan tersebut tidak benar dan akan mengambil tindakan hukum jika diperlukan. Meskipun demikian, kontroversi ini telah menimbulkan banyak spekulasi dan reaksi dari publik.
Sebagai salah satu koki yang mendapat perhatian dalam "Culinary Class Wars," Triple Star memiliki nama asli Scott Kang atau Kang Seung Won. Lahir pada 21 Februari 1991, ia telah membangun reputasi sebagai chef berbakat dan inovatif. Namun, kontroversi ini mungkin akan mempengaruhi karirnya di industri kuliner yang kompetitif.
Di sisi lain, "Culinary Class Wars" terus menarik perhatian penonton internasional. Sebagai kompetisi masak Korea pertama di Netflix, acara ini menawarkan wawasan tentang budaya makanan Korea dan bagaimana makanan membentuk serta dipengaruhi oleh struktur sosial. Hadiah utama sebesar 300 juta Won (sekitar $225,000 USD) semakin menambah daya tarik acara ini.
Kontroversi yang melibatkan Triple Star tidak hanya mempengaruhi reputasinya sebagai chef, tetapi juga dapat berdampak pada popularitas acara "Culinary Class Wars." Publik kini lebih berhati-hati dalam mendukung peserta yang terlibat dalam skandal, dan ini bisa mempengaruhi rating dan penilaian acara tersebut.
Sebagai respons terhadap kontroversi, beberapa penggemar dan penonton mulai mempertanyakan integritas dan etika dalam industri kuliner. Diskusi tentang hubungan antara talenta dan perilaku pribadi menjadi semakin intens, dengan banyak orang mengevaluasi kembali dukungan mereka terhadap figur publik yang terlibat dalam skandal.
Terlepas dari kontroversi, "Culinary Class Wars" tetap menjadi platform yang penting bagi chef-chef muda Korea untuk menunjukkan kreativitas dan keterampilan mereka. Acara ini tidak hanya mempromosikan budaya makanan Korea, tetapi juga memberikan kesempatan bagi talenta lokal untuk bersaing di tingkat internasional.