Konsultasi Nasional GMKI, KPK Minta Gereja Lebih Baik Tidak Berpintu

Konsultasi Nasional GMKI, KPK minta gereja lebih baik tidak berpintu. “Lebih baik rumah ibadah hanya beralaskan tanah, daripada berpintu megah dan beralaskan keramik, namun berasal dari sumbangan koruptor," ujar Saut Situmorang.
Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang dan Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sahat Martin Philip Sinurat. (Foto: GMKI)

Jakarta, (Tagar 14/7/2018) – Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan, tingkat korupsi di Indonesia masih sangat tinggi.

Hal itu disampaikan Saut dalam acara Konsultasi Nasional Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang digelar di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat, 13 Juli 2018. Menurutnya, tingginya tingkat korupsi dikarenakan minimnya integritas dalam hidup seseorang yang membuatnya mudah untuk tergoda melakukan korupsi.

"Kita harus mempunyai integritas dalam hidup ini, sebagai wujud komitmen dalam memberikan pelayanan, menjaga kepercayaan ucapan dan tindakan," kata Saut.

Menurut dia, saat ini masyarakat masih sering menyogok para penyedia jasa demi mempercepat proses administrasi. "Hal ini adalah kasus korupsi besar yang sering dilakukan masyarakat luas, perilaku koruptif ini harus kita berantas," tegasnya.

Saut juga mengungkapkan, ada tiga strategi dalam pemberantasan korupsi yaitu represif, perbaikan sistem, edukasi, dan kampanye.

"Ketiga hal itu tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, namun harus dilakukan secara bersama dan berkelanjutan supaya tingkat korupsi di Indonesia berkurang," kata dia.

Saut menambahkan, lembaga agama termasuk gereja harus mendidik jemaat agar tidak permisif dengan perilaku koruptif.

"Harus ada paradigma anti korupsi di dalam benak pendeta, jemaat, dan pengurus gereja. Lebih baik rumah ibadah tidak berpintu ataupun hanya beralaskan tanah, daripada berpintu megah dan beralaskan keramik, namun itu berasal dari sumbangan koruptor," ujarnya.

Di akhir pemaparannya, Saut mengajak anggota-anggota GMKI untuk terlibat aktif dalam aksi perlawanan terhadap korupsi.

"GMKI dapat melakukan sosialisasi dan pendidikan kepada mahasiswa dan pemuda gereja. Selain itu, GMKI dapat melaporkan jika ada indikasi tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat pemerintah di daerah masing-masing," pungkasnya.

Konsultasi Nasional atau Konas GMKI dilaksanakan sejak tanggal 12 hingga 16 Juli mendatang di Bitung.

“Konas adalah kegiatan pra Kongres GMKI, Kongres GMKI sendiri dilaksanakan pada September mendatang di Jakarta,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Sahat Martin Philip Sinurat.

Peserta yang hadir berjumlah 200 orang, berasal dari cabang-cabang GMKI di seluruh Indonesia. (yps)

Berita terkait
0
Yang Harus Dilakukan Karyawan Holywings Menurut Wagub DKI
Setelah 12 outlet Holywings dicabut izinnya, serentak 3.000 karyawannya kehilangan pekerjaan. Ini yang harus mereka lakukan menurut Wagub DKI.