Konjen RRT Kagumi Cara Bali Tangani Covid-19

Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar Gou Haodong bangga penanganan pasien Covid-19 di Bali.
Konjen RRT Kagumi Cara Bali Tangani Covid-19. (Foto: Tagar/Nila Sofianty)

Denpasar - Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar Gou Haodong mengatakan sangat bangga terhadap penanganan pasien Covid-19 yang dilakukan oleh Provinsi Bali.

Semua pihak itu saling bahu membahu, dengan menerapkan disiplin yang tinggi dan edukasi kuat di tengah masyarakat.

Menurut Gou Haodong dalam menangani wabah Covid-19 di Bali, terlihat jelas gotong royong dan solidaritas yang tinggi antar tenaga kesehatan selaku tim medis, pasien yang memiliki kemauan tinggi untuk sembuh, para tim Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat di seluruh Desa.

"Semua pihak itu saling bahu membahu, dengan menerapkan disiplin yang tinggi dan edukasi kuat di tengah masyarakat," ujar Gou Haodong saat dikonfirmasi Tagar, Senin, 11 Mei 2020

Ia juga mengatakan sangat mengapresiasi dan mendukung kerja semua pihak untuk memutus mata rantai wabah virus corona ini. Karenanya sebagai bentuk dukungan pihaknya menyumbangkan dukungan logistik Pemerintah Provinsi Hainan, China kepada Bali di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Dalam kesempatan itu, Ketua Satgas Covid19 Bali, Dewa Made Indra mengatakan walaupun jumlah pasien yang sembuh semakin tinggi, namun semua pihak diminta untuk tidak lengah.

Karena peperangan melawan Covid-19 ini masih panjang dan belum diketahui sampai kapan akan berakhir. Perjalanan pencegahan penanganan Covid-19 saat ini mengalami pergeseran.

"Dulu menerapkan strategi perang awal adalah disemua pintu masuk dengan menambah lapisan ketebalan akibat kedatangan PMI dan wisatawan, namun saat ini Gugus Tugas bersama tenaga medis, Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat serta semua pihak, mulai berpindah melawan penyebaran virus corona yang terjadi di tengah masyarakat, karena semakin banyaknya transmisi lokal," ujar Dewa Indra.

Untuk itu sejumlah upaya dilakukan terhadap pergeseran kasus Covid-19 yang diakibatkan oleh semakin banyaknya transimisi lokal. Salah satunya semakin menggencarkan edukasi untuk terus disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menyehatkan tubuh dan menjauhi kerumunan.

Selain itu pemerintah juga merujuk pada isolasi pada komunitas. Terutama pada jumlah transmisi lokal yang cukup tinggi serta membatasi kegiatan/ aktivitas masyarakat.

Pada Senin, 11 Mei 2020, jumlah pasien sembuh dari covid-19 di Bali kembali bertambah 6 orang WNI, sehingga jumlah pasien yang telah sembuh menjadi 210 orang. Ke 6 orang WNI ini terdiri dari 4 orang PMI dan 2 orang Non PMI.

Sedangkan jumlah kumulatif pasien positif sebanyak 314 orang. Bertambah 3 orang WNI, terdiri dari 2 orang PMI dan 1 orang transmisi lokal. Untuk pasien yang meninggal masih sejumlah 4 orang.

Dan jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 100 orang yang berada di 10 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas dan BPK Pering.[]

Berita terkait
Cara Perawat di Bali Buat Terharu Pasien Covid-19
Perawat di Ruang Isolasi Covid-19 RSUP Sanglah memberi kejutan pasien Covid-19 yang sedang berulang tahun.
WNA Inggris Meninggal di Bali Dievakuasi Pakai APD
Mungkin kelelahan bersepda (gowes) di jalan, Stuart James Kelly, 53 tahun, terjatuh dan meninggal Sabtu, 9 Mei 2020, sore, di Bali
Bali Berharap Jadi Provinsi Pertama Bebas Covid-19
Berdasarkan evaluasi dengan sejumlah tolak ukur hasil pencapaian penanganan Covid-19, Bali diharapkan jadi provinsi pertama yang bebas Covid-19