Komunikasi Normal China dan Amerika Mengenai Perdagangan

Amerika dan China dikabarkan akan memulai “komunikasi normal” mengenai hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara
Bendera nasional AS dan China melambai di depan sebuah hotel internasional di Beijing 4 Februari 2010 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Kementerian Perdagangan China pada hari Kamis, 3 Juni 2021, menyatakan bahwa China dan Amerika Serikat (AS) memulai “komunikasi normal” mengenai hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara.

Langkah ini dilakukan setelah para pejabat dari kedua belah pihak mengadakan pertemuan pertama melalui video yang mengarah pada perundingan untuk mengakhiri perang tarif mereka.

Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, dalam pengarahan mingguan, mengatakan, wakil PM Liu He dan Menteri Keuangan Janet Yellen membahas perdagangan, situasi makro, kebijakan domestik dan berbagai masalah lainnya pada hari Rabu, dan kedua pihak meyakini diskusi itu berlangsung “profesional, jujur dan konstruktif.”

biden dan xiFile foto 4 Desember 2013, Presiden China Xi Jinping, kanan, berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS, Joe Biden, saat mereka berpose untuk foto di Aula Besar Rakyat di Beijing, China (Foto: voanews.com/AP)

Presiden AS, Joe Biden, yang mulai menjabat pada Januari lalu, belum menyatakan bagaimana ia akan menangani konflik dengan China yang dimulai oleh pendahulunya.

Beijing membalas dengan menangguhkan pembelian kedelai AS dan menaikkan tarif terhadap berbagai barang lainnya.

Liu berbicara melalui telepon pekan lalu dengan Perwakilan Perdagangan AS, Katherine Tai, kepala delegasi AS mengenai pembicaraan tarif.

Para perunding belum bertemu langsung sejak pandemi virus corona mulai merebak pada awal 2020.

Para pejabat di tingkat lebih rendah mengadakan pertemuan bulanan melalui telepon mengenai status pelaksanaan kesepakatan “Tahap 1” dari awal 2018 yang dimaksudkan untuk mengakhiri konflik.

Kedua pihak menyetujui dalam kesepakatan “Tahap 1” itu untuk menunda kenaikan tarif lebih jauh terhadap barang pihak lain dan untuk membatalkan sebagian di antaranya.

China berjanji untuk membeli lebih banyak kedelai Amerika dan ekspor lainnya.

Beijing tidak memenuhi komitmen itu setelah pandemi Covid-19 mengacaukan perdagangan global (uh/ab)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
5 Isu Besar yang Bisa Picu Konflik Antara Amerika dan China
Di masa Presiden Donald Trump, dia kerap menyerang China terutama terkait dengan kebijakan ekonomi China