Kompleks Makam Raja-raja di Yogyakarta Longsor

Longsor sepanjang 50 meter, sedalam 100 meter.
Tebing di kompleks makam Raja-raja di Pajimatan, Kecamatan Imogiri, Bantul longsor. (Foto: Pusdalops BPBD DIY)

Bantul, (Tagar 18/3/2019) - Komplek Makam Raja-raja di Pajimatan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul ikut terkena dampak kejadian hidrometeorologi. Area sisi timur longsor sepanjang 50 meter, sedalam 100 meter.

Area yang longsor tersebut merupakan calon makam Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, raja yang saat ini bertahta di Keraton Yogyakarta. "Mungkin pondasi tidak kuat, sementara hujan berjam-jam (Sabtu-Minggu) tidak berhenti," kata penjaga makam sekaligus abdi dalem Keraton, Joko Nugroho, Senin (18/3).

Menurut dia, di sekitar kompleks makam raja memang ada bekas retakan tanah akibat gempa bumi pada 2006 lalu. Retakan sudah diurug namun kurang padat. Sehingga saat diguyur hujan terus-menerus tanah urug tergerus dan air masuk di bekas retakan tanah tersebut.

Kepala Pelasana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto, tebing di kompleks makam raja-raja longsor. "Longsoran tanah mengarah ke selatan," kata dia.

Saat ini, kata dia, lokasi tebing yang longsor di kawasan tersebut sementara akan menutupinya dengan terpal. Tujuannya agar saat hujan kembali mengguyur bisa meminimalisir longsor susulan. Namun penanganannya membutuhkan teknik dan kemampuan khusus.

Informasi yang dihimpun, lokasi tebing yang  longsor itu, di atasnya ada bangunan baru. Bangunan tersebut nantinya sebagai calon makam Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta.

Biaya untuk membangun calon makam itu tidak sedikit anggarannya, yakni Rp 5,9 miliar. Anggaran tersebut dari Dana Keistimewaan yang bersumber dari APBN. Pekerjaan proyek dikerjakan oleh PT Asti Wijaya.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswanta mengatakan, rencananya Selasa (19/3) akan digelar rapat koordinasi membahas dampak kejadian bencana hidrometeorologi yang melanda sebagian wilayah DIY. Setelah itu dilanjutkan rakor yang secara khusus dibahas penanganan kompleks Raja-raja yang terkena dampak.

"Rakor penanganan makam raja dilakulan bersama Paniradya Keistimewaan DIY di Kantor Gubernuran Kepatihan pukul 14.00," kata dia.

Menurut Biwara, secara umum BPBD DIY mencatat sedikitnya 5.046 warga terdampak banjir dan longsor akibat hujan yang terus mengguyur sejak Minggu (17/3) siang hingga tengah malam.

Kondisi paling banyak yang terdampak di Kabupaten Bantul. "Wilayah terdampak paling banyak terdapat di Bantul meliputi 14 kecamatan dan 35 desa," katanya.

Dalam kejadian ini, dua orang meninggal dunia dan dua orang masih dalam pencarian. Dua orang meninggal yakni Painem (70), warga  RT 07 Dusun Numpukan, Desa Karang Tengah, Kecamatan Imogiri, Bantul dan Sudiatmojo (80) warga Padukuhan Panjimatan, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri.

Sedangkan dua orang yang dilaporkan hilang atau masih dalam pencarian adalah Eko Supadmi (45) dan Rufti Kusuma Putri (9). Keduanya warga Pajimatan RT 02, Dusun Kedungbuweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul.

Baca juga: Masih Terendam Air, Ujian Sekolah di Yogyakarta Ditunda

Berita terkait
0
PM Inggris Boris Johnson Mundur Siapa Penggantinya?
PM Inggris Boris Johnson undurkan diri tapi dia mengatakan akan bertahan jadi perdana menteri sampai perdana menteri baru terpilih