Jakarta - Jasa Marga selaku pengatur dan pengurus otoritas jasa jalan Tol, angkat bicara mengenai tragedi yang telah berlalu. Terkait baku tembak antara Polisi dan Laskar FPI yang mengakibatkan enam korban tewas di tembak, Jasa Marga mengungkapkan CCTV lebih mendalam kembali pada pertemuan yang akan datang.
Hal ini lebih banyak kami menjelaskan spesifikasinya ruang yang diminta adakah spesifikasi ruang server penyimpanan prosedur. Penyimpanan data seperti apa gitu yang diminta,
Pihak Jasa Marga yang diwakili oleh Widyatmiko Nur Sejati selaku General Manager Representatif Tol Jakarta Cikampek mengungkapkan, di pertemuan sebelumnya pihak Jasa Marga telah memberitahu spesifikasi CCTV di tempat perkara kejadian. Akan tetapi, hal tersebut masih kurang data dan informasi untuk Komnas HAM.
“Hal ini lebih banyak kami menjelaskan spesifikasinya ruang yang diminta adakah spesifikasi ruang server penyimpanan prosedur. Penyimpanan data seperti apa gitu yang diminta,” ujar Widatmiko Nur Sejati melalui pesan resmi yang diterima Tagar, Kamis 17 Desember 2020
Kedepannya, pihak Jasa Marga akan menjelaskan masalah teknis kepada Komnas HAM. Rencananya pihaknya akan menjelaskan spesifikasi mengenai CCTV yang digunakan, mengapa CCTV tersebut tidak dapat merekam. Pihak Komnas HAM juga akan meminta tangkapan gambar CCTV lain.
“Nah ini tinggal masalah di kami jelaskan lagi, mekanisme prosedur spesifikasi terkait dengan CCTV Jasa Marga. Hanya berikan data saja sebenarnya,” tambahnya.
Sementara itu Choirul Anam selaku Komisioner Komnas HAM menjelaskan terkait isi dari setiap pertemuan diantara kedua pihak (Jasa Marga), pada pertemuan pertama dan kedua Jasa Marga telah memberikan teknis beserta data yang menurut Jasa Marga telah lengkap.
Rencana Komnas HAM pada pertemuan ketiga atau pertemuan berikutnya yang akan datang, pihaknya akan memeriksa kembali data yang diberikan oleh pihak Jasa Marga. Pada data yang telah diberikan sebelumnya, pihak Komnas HAM juga mengakui telah mempelajarinya.
“Saat ini kami juga memeriksa berbagai hal yang jauh lebih teknis. Jadi karena kami di-jelasin teknis-teknis gitu membutuhkan waktu, tarik napas, belajar dulu, makanya diagendakan hari ini,” tambah Choirul Anam selaku Komisioner Komnas HAM. [] (Farras Prima Nugraha)
Baca juga: