Komisi V DPRD Jawa Barat dan Kuota Internet Gratis

Komisi V DPRD Jabar sambut baik bantuan kuota internet gratis Rp 150.000 dan peminjaman gawai untuk siswa SMAN kurang mampu di seluruh Jawa Barat
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi (kanan), bersama Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar dari Fraksi PKS Abdul Hadi Wijaya (tengah) dan Anggota Komisi V DPRD Jabara dari Fraksi PKS, juga istri Wali Kota Bandung, Siti Muntamah (kanan) di acara bantuan kuota internet dan peminjaman gawai di SMAN 9 Bandung, 31 Agustus 2020 (Foto:Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat menyambut baik adanya bantuan kuota internet gratis Rp 150.000 dan peminjaman gawai untuk siswa SMAN kurang mampu di seluruh Jawa Barat yang telah diterapkan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

“Kita sangat menyambut baik kegiatan pemberian bantuan untuk para siswa kurang mampu. Saya di Komisi V DPRD Jawa Barat akan terus mendukung program yang berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat,“ tutur Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS, Abdul Hadi Wijaya, di Bandung, 2 September 2020.

Dia pun mengingatkan kepada siswa-siswa yang mendapatkan bantuan kuota internet Rp150.000 dan pinjaman gawai agar tidak dipergunakan untuk bermain game online atau hal-hal yang diluar proses kegiatan belajar mengajar. Ia pun sangat berharap bantuan tersebut bisa memudahkan siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Ini langkah awal yang baik untuk proses belajar anak-anak yang kesulitan mengakses kuota internet atau yang tak memiliki gawai, semoga ini menjadi kebaikan bagi semua. Bantuan ini berasal dari APBD uang dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Jadi uangnya kembali lagi ke masyarakat, dari masyarakat ke masyarakat lagi,” kata dia.

Abdul Hadi pun berpesan kepada siswa yang mendapatkan bantuan kuota internet dan peminjaman gawai agar lebih rajin belajar, karena sudah tidak ada asalan lagi untuk tidak belajar atau mengikuti PJJ. Karena Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah memberikan bantuan kepada siswa yang sangat membutuhkan. “Ingat ya, lebih rajin belajarnya. Jangan ada alasan lagi tak ada kuota internet atau tak punya handphone,” tegas dia.

Ia pun mengingatkan kepada sekolah di seluruh wilayah Jawa Barat agar tidak tergesa-gesa membuka sekolah tatap muka langsung. Pembukaan sekolah harus berdasarkan persetujuan gugus tugas, karena ada persyaratan yang harus dipenuhi sekolah agar bisa membuka sekolah tatap muka.

“Saya paham banyak orang tua dan siswa mengeluh PJJ itu membuat stres. Banyak PR, tugas, masalah internet dan lain sebagainya. Tapi ini bukan alasan untuk buka sekolah, semua harus atas dasar persetujuan gugus tugas,” katanya.

Sebelumnya Dinas Pendidikan Jawa Barat memberikan bantuan kuota internet Rp150.000 dan peminjaman gawai sebanyak 3untuk siswa SMAN kurang mampu di seluruh Jawa Barat. Bantuan kuota internet Rp150.000 diterapkan untuk semua siswa SMAN kurang mampu, sedangkan peminjaman 38.323 gawai hanya untuk sekolah yang mendapatkan bantuan operasional siswa (BOS) kinerja di 2019 yang sebagian anggarannya dibelanjakan tablet untuk kebutuhan sekolah (adv). []

Berita terkait
Siswa SMAN di Jawa Barat Dapat Kuota Internet Gratis
Dinas Pendidikan Jawa Barat berikan bantuan kuota internet Rp 150.000 untuk semua siswa tingkat SMA Negeri yang tidak mampu secara ekonomi
Di Indramayu Dana BOS Beli Kuota Internet Siswa
Untuk mendukung program pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap terlaksana dengan baik Disdik Indramayu pakai dana BOS beli kuota internet untuk siswa
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan