Kolong Rumah Jadi Ruang Kelas di Maros

Sejak awal didirikan pada 2014 silam, SDN Cindakko tidak memiliki ruangan kelas. Kolong rumah disulap menjadi ruang kelas.
Sejumlah siswa SDN Cindakko belajar diluar ruang kelas akibat kekurangan ruangan. Saat ini SDN Cindakko hanya memiliki ruang kelas sebanyak dua saja. (Foto: Dok. Wanua Panrita/Tagar/Aan)

Maros - Sejak awal didirikan pada 2014 silam, Sekolah Dasar Negeri Cindakko yang terletak di Dusun Cindakko, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros tidak memiliki ruangan kelas seperti sekolah lainnya. Kolong rumah milik warga, disulap menjadi ruang kelas sederhana.

Salah seorang warga dusun Cindakko Aziz berkisah, sejak didirikan SDN Cindakko tidak memiliki ruang kelas, hanya memanfaatkan kolong rumah salah satu warga yang rela dijadikan ruang kelas.

"Baru pada tahun 2016 ada lembaga sosial yang memberi bantuan pembangunan satu ruang kelas yang digunakan secara bersama, juga adalagi satu kelas yang dibangun melalui swadaya dari masyarakat," kata Aziz, kepada Tagar, Jumat 26 April 2019.

Aziz menambahkan, masyarakat Cindakko secara ekonomi dan pendidikan jauh dan tertinggal dengan daerah lainnya. Hampir 95% warga buta huruf.

Salah seorang relawan yang aktif mendampingi pendidikan anak warga dusun Cindakko, Hasdinar mengatakan, database telah dikumpulkan pada Februari 2019, mencatat 85 siswa yang terdaftar dalam Data Pendidikan Pokok (Dapodik), sebagai peserta didik SDN 246 Bonto-Bonto.

"Siswa yang aktif belajar ada sekitar 94 siswa," kata Hasnidar yang juga inisiator pendiri lembaga Wanua Panrita.

Menurut Dinar, sapaannya, sejak Desember 2018, Wanua Panrita melakukan advokasi pendidikan demi terwujudnya pendidikan berkelanjutan, dan membuat kurikulum sesuai kemampuan siswa untuk mengejar penyetaraan kurikulum Kemendikbud.

Untuk menunjang kegiatan penyetaraan, Tim Wanua Panrita berinisiatif untuk melakukan penambahan dua ruangan.

"Setelah instens turun lapangan yakni mendata dan mengajar siswa-siswi SD Cindakko, kami menganggap dua ruangan yang dimiliki saat ini seluas 6x6 m tidak cukup menampung siswa tersebut," ucap Dinar.

"Kendalanya adalah karena mereka belajar dalam satu waktu, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak kondusif," imbuhnya.

Dusun Cindakko sendiri terletak di wilayah ketinggian 700 hingga 1300 mdpl, dusun ini memiliki akses yang sangat terbatas, mulai dari listrik, sumber air bersih, sinyal telekomunikasi dan lain-lain sehingga bisa dianggap terisolir meskipun hanya berjarak 35 km dari titik nol kota Makassar. []

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu