Koleksi Artefak Indonesia di Museum Köln, Jerman

Museum Rautenstrauch-Joest, Koln, Jerman, merupakan salah satu museum antropologi terlengkap di Jerman di antaranya koleksi artefak Indonesia
Museum Rautenstrauch-Joest di Koln, Jerman (Foto: en.wikipedia.org)

Koln - Museum Rautenstrauch-Joest di Kota Koln, Jerman, merupakan salah satu museum antropologi terlengkap di Jerman. Di dalamnya, banyak ditemukan koleksi barang-barang yang berasal dari Indonesia yaitu artefak. Dalam KBBI artefak disebut sebagai benda-benda, seperti alat, perhiasan yang menunjukkan kecakapan kerja manusia (terutama pada zaman dahulu) yang ditemukan melalui penggalian arkeologi, atau benda (barang-barang) hasil kecerdasan manusia, seperti perkakas, senjata.

Dari sejumlah artefak tersebut dw.com/id menampilkan sepuluh artefak asli Indonesia. Seperti arca kepala Buddha yang diperkirakan berasal dari Candi Borobudur. Pemerintah Indonesia diharapkan bisa menempuh jalu diplomasi atau budaya untuk membawa pulang artefak tersebut.

Berikut 10 artefak Indonesia yang jadi koleksi Museum Rautenstrauch-Joest di Kota Koln, Jerman.

museum1Alang Tana Toraja (Foto: dw.com/id).

1. Alang Tana Toraja. Lumbung padi dari Tana Toraja (Alang) menjadi daya tarik utama yang dipajang di bagian tengah museum. Atapnya yang berbentuk perahu berfungsi sebagai pengingat bahwa leluhur orang Toraja datang ke Sulawesi menggunakan perahu. Dibuat dari kayu dan bambu, Alang ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1930-an lalu dibeli oleh museum pada tahun 1980-an.

museum2Dewa Langit "Lamiaha" (Foto: dw.com/id).

2. Dewa Langit "Lamiaha". Simbol dewa langit "Lamiaha" dulu berdiri pada sebuah altar batu yang menyimbolkan dewi bumi, penggambaran persatuan suci antara kedua kekuatan kosmis. Patung dewa yang tebuat dari kayu ini berasal dari Desa Emroin di Kepulauan Babar, Maluku Barat dan didapatkan oleh Etnolog Jerman Wilhem Müller pada tahun 1913.

museum3Patung Lembu dalam Prosesi Ngaben (Foto: dw.com/id).

3. Patung Lembu dalam Prosesi Ngaben. Dalam upacara Ngaben, jasad biasanya ditempatkan dalam patung lembu untuk dibakar. Patung Lembu biasanya menandakan seseorang yang memiliki kasta tinggi dalam kepercayaan setempat. Patung ini dibuat khusus untuk pameran permanen di bagian upacara kematian, penguburan & penghormatan yang ada di museum.

museum4Ansambel Gamelan (Foto: dw.com/id).

4. Ansambel Gamelan. Di bagian depan museum, terdapat koleksi gamelan yang cukup lengkap, yang didapatkan dari seorang pedagang seni di London pada tahun 1997. Pengunjung bahkan dapat ikut kelas gamelan yang diselenggarakan tiap minggu di museum ini.

museum5Perhiasan dari Pantai Sumatera (Foto: dw.com/id).

5. Perhiasan dari Pantai Sumatera. Perhiasan sepanjang lebih dari satu meter ini berasal dari daerah pantai Sumatera bagian barat daya. Digunakan sebagai penutup wajah perempuan bangsawan saat upacara pernikahannya. Museum mendapatkan koleksi ini pada tahun 2017.

museum6Barong dan Rangda (Foto: dw.com/id).

6. Barong dan Rangda. Barong dan Rangda merupakan dua figur utama simbol kebaikan dan kejahatan dalam mitologi Bali. Barong merupakan pemimpin pasukan kebaikan yang bertempur melawan ratu iblis, Rangda. Kedua benda ini dibuat khusus untuk pameran permanen bertemakan arwah & dunia akhirat museum, tanpa menyinggung adat setempat.

museum7Rumah untuk Lelaki Bujang (Foto: dw.com/id).

7. Rumah untuk Lelaki Bujang. Bagian utama rumah Jew milik suku Asmat di Papua terbuat dari kayu dan bambu dilengkapi dengan ukiran berbentuk manusia pada batang-batang kayu yang ada. Rumah adat Jew terbilang unik, karena diperuntukkan kepada para lelaki yang belum menikah. Rumah ini dibawa dari Papua pada tahun 1993 dan disusun kembali di Köln, Jerman.

museum8Pakaian Adat Kepulauan Tanimbar (Foto: dw.com/id).

8. Pakaian Adat Kepulauan Tanimbar. Pakaian bukan hanya kain yang menutupi tubuh, tapi juga sebagai penunjuk status sosial pemakainya. Hal ini ditemukan hampir di tiap budaya, termasuk bagi pakaian tradisional dari suku Nias. Koleksi ini didapatkan juga dari Wilhem Müller pada awal abad ke-20.

museum9Arca Kepala Buddha Candi Borobudur (Foto: dw.com/id).

9. Arca Kepala Buddha Candi Borobudur. Arca Kepala Buddha ini diperkirakan berasal dari Candi Borobudur dan merupakan salah satu dari 248 arca kepala yang hilang di candi peninggalan dinasti Syailendra dari abad ke-8. Arca ini dibeli dari suatu koleksi seni di Paris pada tahun 1944.

museum10Sesajen Hu-rainna Hu-tualinna (Foto: dw.com/id).

10. Sesajen Hu-rainna Hu-tualinna. Hu-rainna Hu-tualinna adalah sosok leluhur pendiri keluarga Halupnu yang melambangkan kesuburan dan prinsip feminim di Pulau Leti, Maluku Barat. Garis keturunan di sana adalah matrilineal, yaitu berasal dari pihak ibu. Penduduk desa Luhuleli biasanya melakukan upacara pengorbanan di altar tengah desa. (dw.com/id/ja/ha). []

Berita terkait
Ratusan Artefak Dayak Dipamerkan di Swiss
Museum di Lugano, Swiss, menggelar pameran al. ratusan artefak Dayak, seperti pisau, tato etnik, dll.
Raja-Ratu Belgia Terkesima Seratusan Artefak Kuno Indonesia
Ratusan artefak kuno dan bernilai tinggi serta pentas seni budaya Indonesia ditampilkan penuh selama 104 hari di sejumlah negara Eropa.
0
Biden dan Para Pemimpin G7 Disebut Sepakati Larangan Impor Emas Rusia
Sebuah langkah yang bertujuan untuk semakin mengisolasi Rusia dari ekonomi global dengan mencegah partisipasinya di pasar emas