Koalisi Global Program Makan di Sekolah di Masa Pandemi

WFP pimpin sebuah proyek untuk memulihkan program pemberian makan di sekolah bagi anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19
Siswa mendapatkan makanan dari program pembagian makan yang disponsori pemerintah di Sekolah Dasar Delta di Vosburg, Afrika Selatan, 14 November 2019 (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP).

Jakarta – Program Pangan Dunia (WFP-World Food Programme) memimpin sebuah proyek untuk memulihkan program-program pemberian makan di sekolah bagi anak-anak yang rentan, yang tidak mendapat pasokan makanan bergizi karena pandemi Covid-19. Lisa Schlein melaporkannya untuk voaindonesia.com.

Sekitar 388 juta anak-anak, atau satu dari dua anak-anak di seluruh dunia, telah menerima makanan dari sekolah sewaktu pandemi melanda lebih dari setahun silam. Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan itu adalah jumlah anak terbanyak dalam sejarah yang telah mendapat manfaat dari program penting pemberian makanan bergizi tersebut.

Hingga April tahun 2020 lalu, badan PBB tersebut melaporkan 199 negara terpaksa menutup sekolah-sekolah mereka karena langkah-langkah lockdown terkait Covid-19. Akibatnya, sebut WFP, 370 juta anak-anak kini tidak lagi menerima makanan harian mereka dari sekolah, yang bagi kebanyakan mereka, satu-satunya makanan untuk hari itu.

tomsonTomson Phiri di Jenewa, Swiss, 9 Oktober 2020 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Denis Balibouse)

Juru Bicara WFP, Tomson Phiri, mengatakan badan PBB itu telah mulai membentuk suatu koalisi para pemangku kepentingan untuk membantu pemerintah memulihkan dan meningkatkan akses ke program pemberian makanan di sekolah bagi ratusan juta anak miskin di seluruh dunia. Ia mengatakan partisipan berasal dari pemerintah, badan-badan pembangunan, PBB dan berbagai organisasi swasta dan sektor-sektor lainnya.

Phiri mengatakan, “Koalisi bertujuan untuk mendapatkan sumber dana yang inovatif dan berkelanjutan untuk program pemberian makanan di sekolah, memperkuat bukti dan pedoman untuk memperbaiki program itu, serta untuk mempersatukan berbagai sektor guna mencapai hasil yang lebih baik bagi anak-anak sekolah secara global.”

Phiri mengatakan prakarsa ini muncul pada saat yang krusial. Ia menyebut program pemberian makan sangat menentukan bagi banyak orang, bukan hanya bagi anak-anak. Ia menambahkan orang tua, petani berlahan sempit serta komunitas secara keseluruhan mendapat manfaat ketika anak-anak-anak tidak kehilangan makanan yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Phiri mengatakan, “Berbagai aktivitas membantu mencegah kelaparan, mendukung kesehatan jangka panjang dan membantu seorang anak untuk belajar dan berkembang dengan pesat. Ini terutama berlaku bagi anak-anak perempuan. Di berbagai tempat di mana ada program makanan sekolah, anak-anak perempuan hadir dan bersekolah lebih lama di sekolah. Tingkat pernikahan anak turun dan kehamilan remaja berkurang.”

program food feedingProgram "Food Feeding" Badan Pangan Dunia WFP. (Foto: voaindonesia.com - Facebook/WFP)

WFP menyatakan berharap lebih banyak lagi mitra yang akan bergabung dengan koalisi itu dalam beberapa bulan mendatang, sebelum proyek itu diluncurkan di KTT Sistem Pangan, di sela-sela sidang Majelis Umum PBB pada bulan September atau Oktober 2021.

KTT yang akan diselenggarakan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres itu bertujuan untuk mengubah cara-cara dunia memproduksi dan mengonsumsi makanan (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Puluhan Anak Deli Serdang Keracunan Makanan
Sebanyak 32 warga di Deli Serdang, keracunan makanan. Mereka mengalami sakit perut dan mual setelah menyantap jajanan bakso bakar.
WHO: Lindungi Anak dari Makanan Tak Sehat Atau Hadapi Resiko Penyakit
Agar ada peraturan dan pajak melindungi anak-anak dari makanan tidak sehat atau anak-anak akan menghadapi resiko lebih besar terserang penyakit.
0
Mentan Ajak Ribuan Petani Bersama Antisipasi Krisis Pangan Global
Mentan mengajak semua pihak bersama berkontribusi terhadap upaya pencapaian ketahanan pangan.