TAGAR.id, Jakarta - Koma adalah kondisi medis yang ditandai dengan kehilangan kesadaran yang mendalam dan respons yang sangat terbatas terhadap rangsangan eksternal.
Seseorang dalam keadaan koma tidak responsif terhadap rangsangan verbal atau fisik, tidak mampu bangun, dan tidak memiliki kesadaran akan lingkungan sekitarnya. Koma terjadi ketika terdapat kerusakan signifikan pada otak, mengganggu fungsi normalnya.
Koma dapat disebabkan berbagai faktor, termasuk cedera kepala parah, stroke, penyakit serius seperti infeksi otak, keracunan, kelainan metabolik, atau kondisi neurologis yang kompleks. Selama dalam koma, pasien biasanya memerlukan perawatan intensif, pemantauan medis, dan dukungan ventilasi.
Tingkat keparahan koma dapat bervariasi, dan ada skala Glasgow Coma Scale (GCS) yang digunakan untuk mengukur tingkat respons dan kesadaran pada pasien koma. Skala ini memperhitungkan respons terhadap rangsangan verbal, respons motorik, dan respons refleks pasien.
Proses pemulihan dari koma dapat bervariasi secara signifikan antara individu dan tergantung pada banyak faktor, termasuk penyebab koma, tingkat kerusakan otak, dan perawatan medis yang diberikan. Beberapa orang mungkin dapat bangun dari koma dan pulih sepenuhnya, sementara yang lain mungkin mengalami dampak jangka panjang pada fungsi otak dan memerlukan rehabilitasi yang intensif.
Sadar Kembali Setelah Koma dalam Waktu yang Sangat Lama
Meskipun kasus-kasus di mana seseorang mengalami koma dalam waktu yang lama dan kemudian sadar kembali relatif jarang terjadi, tetapi ada beberapa contoh yang dapat disebutkan:
1. Kasus Terry Wallis
Pada tahun 1984, Terry Wallis mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan koma selama 19 tahun. Pada tahun 2003, ia tiba-tiba sadar dan mulai berkomunikasi dengan keluarganya. Kasusnya menarik perhatian karena kemampuannya untuk berbicara setelah masa koma yang panjang.
2. Kasus Jan Grzebski
Pada tahun 1988, Jan Grzebski dari Polandia mengalami kecelakaan kereta api yang mengakibatkan koma selama 19 tahun. Pada tahun 2007, ia bangun dari komanya dan dapat berbicara dan bergerak kembali. Ia menceritakan bahwa ia kehilangan kesadaran pada tahun 1988 dan merasa seperti "melewatkan masa sejarah".
3. Kasus Abby Rike
Pada tahun 2006, Abby Rike terlibat dalam kecelakaan mobil yang tragis yang merenggut nyawa suaminya dan kedua anaknya. Abby sendiri mengalami cedera serius dan jatuh ke dalam koma yang berlangsung selama beberapa minggu. Setelah perlahan pulih, ia bangkit dari kejatuhan emosionalnya dan menjadi pembicara motivasi yang menginspirasi.
4. Kasus Martin Pistorius
Pada usia 12 tahun, Martin Pistorius dari Afrika Selatan jatuh sakit dengan kondisi yang tidak diketahui dan jatuh ke dalam koma. Ia tetap dalam kondisi koma selama 12 tahun. Namun, secara bertahap ia mulai pulih dan akhirnya bangun dari komanya. Setelah sadar, ia mengalami "locked-in syndrome" di mana ia tidak bisa bergerak atau berbicara, tetapi ia masih sadar dan akhirnya belajar berkomunikasi melalui teknologi.
Harap diingat bahwa setiap kasus koma adalah unik dan dipengaruhi banyak faktor, termasuk penyebab koma, tingkat kerusakan otak, dan perawatan medis yang diberikan. Kesembuhan dan pemulihan dari koma dapat bervariasi secara signifikan antara individu-individu. []