Kisah Inspiratif Anak Tukang Sumur Bor Raih Cumlaude

Kisah inspiratif Mutmainah Aswad anak tukang sumur bor raih predikat Cumlaude di UIN Alauddin Makassar.
Mutmainah Aswad, Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang lulus dengan predikat Cumlaude. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Mutmainah Aswad, mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini berhasil lulus dengan predikat Cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna yakni 3,94.

Dengan prestasi tersebut, Inna sapaan akrabnya, dinobatkan sebagai lulusan terbaik kedua di UIN Alauddin Makassar pada wisuda periode April 2019 ini.

Belakangan diketahui, Inna merupakan anak dari tukang sumur bor keliling. Menurutnya, meskipun pekerjaan ayahnya hanya sebagai tukang bor keliling, dirinya optimis akan membawa kedua orangtuanya yakni Abdul Azis dan Wahidah untuk tampil ke depan di hadapan guru besar dan seluruh wisudawan mendampingi dirinya sebagai wisudawan terbaik.

"Meskipun ayah saya hanya seorang tukar sumur bor keliling, saya terus bermimpi  menjadi salah satu mahasiswa yang orangtuanya bisa dipanggil ke depan pada saat wisuda dan bisa berjabat tangan dengan rektor. Alhamdulillah itu terwujud hari ini," ujarnya saat ditemui usai Wisuda pada Rabu 24 April 2019.

Dara kelahiran Bontomanai 27 Mei 1997 ini memang diakui kecerdasannya sejak di bangku SMP, bahkan dengan segudang prestasi akademiknya Inna berhasil masuk di UIN Alauddin Makassar dan tercatat sebagai salah satu penerima Beasiswa Bidikmisi.

"Waktu sekolah di SMP Negeri 2 Barombong peringkat 3 dan 4 di kelas. Kalau SMA peringkat 2, dan masuk di UIN pun Alhamdulillah dapat beasiswa," tuturnya dengan raut wajah sumringah.

Inna pun menceritakan, selama kuliah dirinya juga aktif di berbagai organisasi kampus maupun luar kampus. Sebut saja Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka UIN Alauddin Makassar, Bendahara pelatihan Da'i Profesional di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Angkatan Ke II.

Meskipun ayah saya hanya seorang tukar sumur bor keliling, saya terus bermimpi  menjadi salah satu mahasiswa yang orangtuanya bisa dipanggil ke depan pada saat wisuda dan bisa berjabat tangan dengan rektor. Alhamdulillah itu terwujud hari ini.

Mutmainah AswadSenyum kebahagiaan Mutmainah Aswad. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Tidak hanya itu, dirinya juga aktif sebagai Bendahara Karang Taruna Desa Kanjilo, Bendahara Ikatan keluarga Alumni MA Syekh Yusuf, Anggota komunitas literasi Kecamatan Barombong, Tentor mata pelajaran umum, iqro' dan Calistung di Yayasan Smart Home, Anggota OKP Appa'se're, Anggota Lintas Budaya Indonesia, Anggota Komunitas Pencinta Alam Butta Tinggia, Anggota sanggar seni Desa Kanjilo dan Pelatih sanggar tari Ikamasy.

Ia mengatakan kesibukan tersebut tidak menjadi penghalang untuk berprestasi. "Meskipun aktif di berbagai organisasi kampus maupun luar kampus, juga sebagai Ketua tingkat yang mengatur jadwal, menghubungi dosen serta mengarahkan teman-teman, saya rasa itu bukan penghalang untuk bisa lebih cepat selesai 3 tahun 5 bulan dari target waktu yang ditetapkan yaitu 4 tahun," tuturnya.

Kepada Tagar, Inna menyampaikan menjadi mahasiswa yang sukses baik di akademik dan organisasi kuncinya ada pada manajemen waktu.

"Kuncinya adalah perbaiki hubungan dengan pencipta, maupun hubungan ke sesama manusia. Satu pesan saya jika tidak ingin segala urusan tertunda atau tidak sesuai target, mari mulai perubahan dari hal-hal kecil dari diri sendiri. Berhenti menunda-nunda waktu, terutama waktu salat maka segala urusan kita Insya Allah akan selesai sesuai dengan target," tutur Inna. []

Baca juga kisah inspiratif:

Berita terkait
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.