Kiprah Jokowi Dukung Usaha Rintisan Sekelas Bukalapak

Apa saja yang dilakukan Jokowi untuk usaha sekelas Bukalapak?
Dalam sambutannya pun Jokowi turut memberi selamat kepada capaian Bukalapak yang telah berdiri hingga 9 tahun. (Foto : Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 15/2/2019) - Dukung penuh pegiat UMKM dan entrepreneur, Presiden Joko Widodo kerap hadir di berbagai helatan acara milik perusahaan-perusahaan rintisan nasional. Dari mulai perayaan Ulang Tahun ke-50 perusahaan Batik Danar Hadi, launching Go-viet besutan Gojek, sampai dengan acara HUT Bukalapak ke-9.

Tidak hanya sekadar datang memenuhi undangan, saat menghadiri acara-acara tersebut, Jokowi kerap memberikan sejumlah pernyataan yang mendorong banyak pihak untuk mendukung produk dan karya anak bangsa.

Saat menghadiri HUT ke-50 Batik Danar Hadi misalnya, Jokowi memberikan pujian dengan menyebut Danar Hadi sebagai salah satu pejuang batik yang mengharumkan nama Batik Indonesia ke seluruh dunia.

"Kalau ingat Danar Hadi, pasti ingatnya batik," kata Jokowi saat itu, disambut tepuk tangan tamu undangan perayaan 50 tahun Batik Danar Hadi di Solo, Jawa Tengah, pada 9 Desember 2017.

Selain membantu mempromosikan Batik Indonesia, Presiden Indonesia ke-7 itu juga memberikan dukungan konkrit atas produk Danar Hadi. Sejak lama, Jokowi telah tercatat sebagai pelanggan koleksi kain batik pada perusahaan batik yang telah berdiri sejak tahun 1967 itu.

"Bapak Presiden memang sudah dari dulu berlangganan di tempat kami, bahkan sejak beliau belum menjadi wali kota dan hingga sekarang beliau masih percaya untuk membuatkan batik pesanannya kepada kami (Batik Danar Hadi)," ujar Diana Santosa, Managing Director PT Batik Danar Hadi, di Alun-Alun Indonesia, Jakarta Pusat, pada 5 Desember 2018.

Dukungan dan apresiasi juga pernah diberikan Jokowi, kepada salah satu raksasa start up nasional, Go-Jek. Disela-sela menghadiri penyelenggaraan World Economic Forum on ASEAN di Vietnam, Jokowi meluangkan waktu untuk menghadiri peluncuran Go-Viet. Sebuah aplikasi penyedia jasa transportasi di Vietnam yang berkolaborasi dengan Gojek.

Jokowi memberikan apresiasi atas capaian tersebut.Ia juga menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan kolaborasi yang telah dilakukan Gojek. Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mendukung masuknya teknologi yang berasal dari Indonesia ke berbagai negara tetangga.

"Saya ingin mengucapkan selamat atas suksesnya Gojek kerja sama dengan Vietnam menjadi Go-Viet. Sudah masuk ke sini artinya teknologi dari anak-anak bangsa diterima masuk untuk negara-negara lain," ujar Presiden kepada CEO Gojek Nadiem Makariem waktu itu, di Hotel Melia, Hanoi, Vietnam, pada 12 September 2018.

Jokowi juga pernah menyelamatkan nasib Gojek yang sempat terbentur regulasi pemerintah. Kala itu, Ignasius Jonan yang masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan mengeluarkan peraturan yang melarang beroperasinya ojek online.

Lewat Surat Pemberitahuan Nomor UM.3012/1/21/Phb/2015 tertanggal 9 November 2015, Jonan berdalih Jenis angkutan itu dinilai tidak memenuhi syarat, sebagaimana yang termaktub dalam Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan.

Baca juga: Melihat Kembali Keakraban Jokowi dengan Achmad Zaky

Beberapa waktu selepas peraturan perihal pelarangan tersebut dikeluarkan, Jokowi langsung turun dan meralatnya. Jokowi mengatakan transportasi daring tidak bisa dilarang karena dibutuhkan masyarakat.

"Aturan yang buat siapa sih? Yang membuat 'kan kita. Sepanjang itu dibutuhkan masyarakat, saya kira tidak ada masalah," ucap Jokowi di Istana Bogor, pada 18 Desember 2015.

Yang terbaru, Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bukalapak ke-9, pada 10 Januari 2019 lalu. Dalam sambutannya di acara tersebut, Jokowi mendorong Bukalapak agar mampu membuat puluhan juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masuk menjadi Mitra Bukalapak.

Tidak hanya memberikan PR kepada pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky, Jokowi selaku pemangku kebijakan di pemerintahan juga berjanji untuk merealisasikan target tersebut bersama-sama.

"Sekarang pelapak ada 4 juta, jumlah yang sangat besar. Bukalapak masih punya PR yang sangat besar. Agar 56 juta masuk bersih semuanya ke Bukalapak. Sementara enggak apa-apa, dalam jangka pendek harus diusahakan bersama-sama supaya produk berasal dari dalam negeri kita," kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), pada 10 Januari 2019.

Baca juga: Achmad Zaky yang Nyaris Jadi Ketua TKN


Berita terkait